Bertemu Presiden Korsel, Jokowi Dorong Konstruksi MRT Fase 4 Dimulai 2024

Jokowi harap MRT Fase 4 rute Fatmawati-Kampung Rambutan mulai dikerjakan 2024

EPA-EFE/ADI WEDA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap konstruksi MRT Fase 4 rute Fatmawati-Kampung Rambutan yang dikerjakan bersama investor asal Korea Selatan mulai dikerjakan pada 2024.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap konstruksi MRT Fase 4 rute Fatmawati-Kampung Rambutan yang dikerjakan bersama investor asal Korea Selatan mulai dikerjakan pada 2024. Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

"Terkait Korea adalah kerja sama infrastruktur dan mengharapkan agar proyek MRT Fase ke-4 dapat dimulai konstruksinya pada 2024," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi Pemerintah Korsel dalam pembangunan IKN sebagai smart city. Jokowi juga berharap dukungan Korea Selatan di bidang pengembangan SDM dan digitalisasi birokrasi, khususnya percepatan transformasi birokrasi.

"Ketiga adalah kolaborasi untuk mengembangkan medical tourism industry khususnya di Bali special medical zone," ujar Retno.

Kepada Korsel, Presiden juga berharap akses pasar yang lebih besar, khususnya produk pertanian. Ia juga mendorong adanya peningkatan kapasitas dan teknologi agar produk pertanian dan perikanan sesuai standar yang diharapkan Korsel.

Dalam pertemuan ini, Jokowi juga mengangkat isu pekerja migran Indonesia dan mengapresiasi peningkatan kuota. Jokowi juga mendorong adanya perlindungan pekerja migran Indonesia.

"Dengan Korsel ditandatangani 4 MoU di bidang immobility, kemudian industrial cooperation, agricultural machinery dan halal cooperation. Itu hasil dari pertemuan Presiden Indonesia dengan Presiden Republik of Korea," katanya.

Di bidang investasi, Jokowi pun optimistis akan terjadi peningkatan investasi kedua negara, khususnya kerja sama ekosistem kendaraan listrik.

"Karena kita sudah memiliki high level dialog on investment antara kedua negara dan khususnya bidang kerja sama terkait ekosistem EV menjadi salah satu prioritas," kata Menlu.

Selain itu, kata Menlu Retno, Jokowi menyambut baik konsorsium antara LG dan mitra-mitra di Indonesia untuk merealisasikan investasi megaproyek senilai 9,8 miliar dollar AS.

"Presiden menyambut baik konsorsium antara LG dan mitra-mitra di Indonesia untuk merealisasi grand package investasi senilai 9,8 miliar. Selain itu ada konstruksi pabrik katoda di Batam yang melibatkan BUMN Indonesia dan Presiden menyampaikan agar juga melibatkan pengusaha-pengusaha daerah," ujarnya.

Jokowi pun mengundang partisipasi Korea Development Bank untuk mendukung kerja sama kendaraan listrik.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler