Sandiaga: PPP Tetap Istiqomah Bersama PDIP Usung Ganjar
Muncul peluang koalisi PPP bersama Demokrat dan PKS bentuk poros baru.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Badan Pemenangan Pemili (Bappilu) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, arah koalisi partai berlambang Ka'bah masih belum berubah. Artinya, PPP tetap seperti semula bersama PDIP mengusung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
"PPP tetap istiqomah dalam kerja sama dengan PDIP. Kita istiqomah. Karena ini bukan mencari jabatan dengan berambisi untuk mencari kekuasan semata. Tapi justru adalah politik amar ma'ruf nahi munkar. Politik penuh pengorbanan dan pengabdian," kata Sandi di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (8/9/2023) malam WIB.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu kemudian menyebut, PPP dan PDIP berkomitmen memenangan Ganjar sesuai kesepakatan awal.
Saat ditanya peluangnya menjadi calon wakil presiden Ganjar, Sandi hanya menjawab dirinya dan PPP fokus terhadap topik yang dibutuhkan masyarakat.
"Solusi yang perlu kami hadirkan di tengah masyarakat, insya Allah kami bisa meyakinkan bahwa gagasan membangun Indonesia dengan percepatan pembangunan ini bisa kita wujudkan," ucap Sandi.
Eks wagub DKI periode 2017-2018 itu tak menampik baru-baru ini mendengar adanya isu peluang bekas gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, digaet menjadi cawapres Ganjar. Dia pun enggan mengomentari kabar tersebut. "Saya tidak dalam kapasitas menanggapi," kata Sandi singkat.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilau, PPP tidak akan lama lagi bersama PDIP. Hal itu karena lemahnya nilai tawar Sandi ketika disodorkan menjadi cawapres Ganjar.
PDIP enggan terima Sandi...
Ada peluang partai berlambang Ka'bah itu keluar dari koalisi pendukung Ganjar dan membentuk poros baru bersama PKS dan Partai Demokrat. Hal itu lantaran Demokrat belum mendukung capres dan PKS tak kunjung deklarasi mendukung pasangan Anies-Cak imin.
Hal yang sama terjadi ketika PPP menyodorkan Sandi sebagai pendamping Ganjar, yang tidak diterima oleh partai berlogo kepala banteng tersebyt. "Sudah cukup lama berkoalisi, tapi PDIP masih enggan menerima Sandi menjadi cawapres Ganjar," ujar Najmuddin.