Cerita Buruh Korban PHK yang Bertahan Hidup dari Barang Bekas, Sampaikan Harapan ke Ganjar
Hudaidah kesehariannya harus rela mengumpulkan barang bekas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK), Hudaidah menceritakan perasaan sedih dan harapannya kepada sukarelawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB). Hudaidah yang kesehariannya harus rela mengumpulkan barang bekas demi memberi makan empat orang anaknya ini, mengaku susah mencari pekerjaan usai menjadi korban PHK oleh salah satu perusahaan di wilayah Bogor.
"Sekarang saya kerja serabutan, apa saja gitu. Ada disuruh nyuci-nyuci, kalau enggak ada, ya libur. Tapi kalau enggak ada, ngumpulin barang bekas yang bisa dijual, pokoknya agar bisa bertahan hidup untuk anak saya," ucap Hudaidah, yang suaminya telah tutup usia.
Hudaidah mengungkapkan hal itu saat bersama dengan korban PHK lainnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), menyambangi kantor DPP GBB di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu berharap kedepannya tidak ada lagi para buruh yang menjadi korban PHK akibat pembatasan umur, efisiensi perusahaan maupun alasan lain. Sebab, korban PHK susah mencari pekerjaan kembali, terlebih susah diterima di perusahaan lain.
"Sekarang kan yang korban PHK masuk-masuk pabrik juga dalihnya karena udah umur, jadi susah diterima. Jadi kedepannya enggak ada korban PHK kayak kita, cukup kami yang udah di PHK, yang teman-teman kami enggak ada lagi," ujar Hudaidah yang dulu bekerja di perusahaan ang bergerak di bidang menjahit.
Hudaidah menyakini ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029, para buruh korban PHK bisa diberikan solusi seperti diberikan pekerjaan lagi, pemberian modal usaha, ataupun diberlakukan aturan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh.
"Harapanya Pak Ganjar jadi presiden, biar hidup kami yang korban PHK, bisa lebih baik," ucap warga Kab. Bogor tersebut.
Korban PHK juga dialami oleh sejumlah buruh di daerah Tangerang. Mereka di PHK dengan berbagai alasan, terutama masalah aturan perusahaan.
Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Tangerang Raya, Tri Pamungkas mengatakan pihaknya telah menampung berbagai keluhan buruh yang masih aktif maupun yang menjadi korban PHK. Hal itu disampaikan kepada sukarelawan GBB untuk di diskusikan dan di carikan solusi bersama demi kebaikan mereka.
"Harapan kami pada saat kami masuk ke jaringan GBB, nanti tim GBB akan memberikan solusi kedepan, bagaimana mengurangi beban anggota kami yang terdampak PHK, apakah program UMKM atau bantuan lain, walau pun kami tidak bisa menitikberatkan 100 persen ke tim GBB," ujar Tri Pamungkas.
Tri menyatakan pihaknya menaruh harapan besar kepada Ganjar karena telah terbukti kebijakannya ketika jadi Gubernur Jawa Tengah dua periode, berpihak kepada para buruh. Ia pun telah merekomendasikan sejumlah aspirasi terkait ketenagakerjaan yang bisa jadi bahan pertimbangan ketika Ganjar menjadi Presiden 2024.
Ketua Umum Ganjaran Buruh Berjuang (GBB), Lukman Hakim menyatakan pihaknya telah menerima aspirasi dari para buruh dan buruh korban PHK se-Jabodetabek, yang berasal dari belasan perusahaan. Aspirasi dari para buruh akan dikemas dalam karya ilmiah oleh GBB.
Lukman mengungkapkan telah mempersiapkan sejumlah program pelatihan untuk para korban PHK, seperti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan skill, pelatihan UMKM hingga memberikan pekerjaan melalui jaringan GBB di sejumlah perusahaan.
"Kami bisa menyusun program terutama pemberdayaan ekonomi terkait dengan entrepreneurship, dan jika ada lowongan pekerjaan, kita bisa informasikan ke mereka," tegas Lukman.
Lukman juga mengemukakan pihaknya memberi motivasi kepada para korban PHK agar tidak berputus asa karena kehilangan pekerjaan. Sebab, GBB berkomitmen untuk membantu mereka semaksimal mungkin.
Menurut Lukman hal itu merupakan wujud dari nilai-nilai yang telah diajarkan Ganjar Pranowo yang berprinsip 'Tuanku ya Rakyat', termasuk Ganjar hadir kepada para buruh maupun korban PHK. Dalam konteks ini, melalui para relawan GBB.
"Aspirasi ini kami ingin kemas sebagai bahan pembuatan kebijakan bagi pemerintahan Pak Ganjar kedepan, terkait korban PHK, pemberdayaan buruh, atau antisipasi PHK, agar perusahaan-perusahaan di masa pemerintahan Pak Ganjar itu bisa lebih maju dan produktif, sehingga tidak perlu ada PHK," tuturnya.
Selain itu, Lukman mengungkapkan pihaknya sepakat untuk bersama-sama para buruh memenangkan Ganjar Presiden 2024 dengan membentuk struktur pemenangan di tingkat RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan, kab/kota hingga perusahaan, demikian seperti dilansir dari Antara.