Sengaja Tabrak Keluarga Muslim Kanada dengan Truk, Pelaku Jalani Sidang Perdana Terorisme

Aksi ini dinyatakan bermotif terorisme yang terkait dengan supremasi kulit putih.

REUTERS/Carlos Osorio
Prosesi pemakaman keluarga Afzaal di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO – Kasus pembunuhan terhadap satu keluarga Muslim di Kanada mulai disidangkan, Senin (11/9/2023). Pelaku, Natthaniel Veltmen (22) telah merencanakan serangan pada 2021 itu selama berbulan-bulan, menewaskan empat anggota keluarga Afzaal.

Baca Juga


Veltman, yang mengenakan setelan hitam berkerut yang berukuran terlalu besar dan kaus putih, duduk diam di ruang sidang. Namun, tangannya terlihat gemetar saat ia mencoba menuangkan air ke dalam cangkir kertas di kursinya. 

Lalu, pengacaranya, Peter Ketcheson mengambil teko air tersebut dan mengisikan cangkir kliennya dengan air minum. 

Jaksa federal Sarah Shaikh dalam pembukaan persidangan perdana mengungkapkan, Veltman melakukan kejahatan itu terinspirasi paham nasionalisme kulit putih. Ia sengaja menabrakkan truk yang dikendarainya ke arah keluarga Muslim.

‘’Veltman, merencanakan serangan itu selama tiga bulan sebelum akhirnya menabrakkan truk Dodge Ram miliknya secara langsung ke keluarga Muslim tersebut,’’ ungkap Shaikh. Veltman menabrak lima anggota keluarga Afzaal.

Peristiwa terjadi saat mereka berjalan di London, Ontario pada malam hari, 6 Juni 2021. Salman Afzaal (46), istrinya Madiha Salman (44), anak perempuan mereka Yumna (15), dan Talal Afzaal (74) sang nenek kehilangan nyawa dalam serangan itu. 

Sedangkan anak laki-laki mereka yang berusia sembilan tahun mengalami luka serius. Beruntung nyawanya terselamatkan. Veltman menyatakan tidak bersalah atas kasus pembunuhan tingkat pertama tersebut. 

Aksi ini dinyatakan bermotif terorisme yang terkait dengan supremasi kulit putih, yang untuk pertama kalinya disidangkan dalam pengadilan di Kanada. Shaikh menambahkan, Veltman menggunakan truk yang baru dibelinya selama dua pekan untuk melakukan kejahatan itu. 

‘’Pedal diinjak, kendaraan melaju menembus debu, mengantam para korban,’’ ujar Shaikh. Setelah ditangkap, Veltman mengakui kepada para detektif tujuannya adalah politis. Ia keluar rumah pada hari penyerangan, mencari Muslim untuk dibunuh. 

Selanjutnya bermunculan seruan...

Veltman menggunakan truk dengan tujuan menyampaikan pesan kepada yang lain bahwa kendaraan bisa dipakai untuk menyerang Muslim. Serangan terhadap keluarga Afzaal melahirkan keterkejutan luar biasa, kesedihan, dan ketakutan di seluruh Kanada.

Selanjutnya bermunculan seruan untuk memerangi Islamofobia. Veltman, seperti dilansir laman berita Aljazirah, ditangkap setelah melakukan serangan di dekat sebuah mal. Ia menggunakan rompi dan helm. Ia memperdengarkan panggilan pada nomor darurat 911.

‘’Ini saya yang menabrak mereka..saya melakukannya dengan sengaja,’’ demikian bunyi pernyataan itu. Saat Veltman diborgol, lanjut Shaikh, ia mengatakan kepada polisi bahwa diriya ingin mengirimkan pesan kepada imigran Muslim. 

Bukti-bukti yang dikumpulkan polisi termasuk tulisan mengenai nasionalisme kulit putih dan menentang imigrasi massal. Beberapa pisau dan sebuah air gun ditemukan di truk pelaku penyerangan terhadap keluarga Muslim tersebut. 

‘’Ini serangan teroris yang dimotivasi oleh kebencian,’’ kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Persidangan Veltman diperkirakan akan berlangsung selama delapan pekan.

Pembunuhan ini merupakan serangan anti-Muslim paling mematikan di Kanada setelah penambakan di sebuah masjid di Quebec City, pada 2017. Enam orang tewas.  Namun pelaku penembakan tersebut tak didakwa dengan terorisme. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler