Isu Suku Bunga AS dan Likuidasi FTX Jadi Pelung Pasar Kripto

Ditahannya suku bunga dan penjualan aset FTX berpotensi membuat kripto naik harga.

AP Photo/Charles Krupa
Uang kripto (ilustrasi).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki pekan kedua September, pasar kripto mengalami volatilitas signifikan. Terpantau pelemahan harga di sejumlah aset kripto, sepert Bitcoin, Ethereum, dan Binance Coin.

Baca Juga


Melansir data coinmarketcap, kemarin, harga sejumlah aset seperti Bitcoin (BTC) kembali melemah 2,08 persen dalam 24 jam dan 2,24 persen sepekan. Harga Bitcoin berada di level 25,153 dolar AS per koin atau setara Rp 358,8 juta (asumsi kurs Rp 15.338 per dolar AS).

Sementara Ethereum (ETH) melemah 4,24 persen sepekan, berada di level Rp 23,34 juta per koin. Selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali memerah. Dalam 24 jam terakhir BN melemah 3,06 persen dan 4,23 persen sepekan. Hal itu membuat BNB di level harga Rp 3,1 juta per koin.

Crypto Analyst Reku, Afid Sugiono, menjelaskan kondisi ini mengakibatkan Fear, Uncertainty, dan Doubt (FUD) di kalangan investor kripto. Di antaranya disebabkan oleh ketidakpastian suku bunga AS.

Pasar memproyeksikan The Fed akan mempertahankan suku bunga di area 5,25 hingga 5,50. Namun, pasar masih harus menunggu data inflasi Agustus yang dirilis pada 13 September serta pertemuan The Fed pada 20 September mendatang.

"Apabila suku bunga AS berhasil dipertahankan, ada potensi pasar kripto mengalami rally atau kenaikan harga," kata Afid melalui melalui keterangan tulis.

Afid melanjutkan, sentimen pemicu selanjutnya adalah rumor terkait FTX. Walaupun belum terkonfirmasi, kabar bahwa FTX akan segera melikuidasi asetnya sudah mempengaruhi harga di aset kripto secara signifikan. Seperti diantaranya Solana (SOL) sebagai salah satu aset yang paling banyak dimiliki oleh FTX, telah mengalami harga turun (sell-off) hingga lima persen sejak Ahad, 10 September.

FTX yang memiliki aset kripto senilai sekitar 3,4 miliar dolar AS dikabarkan akan mulai melakukan likuidasi asetnya mulai 13 September ini. Adapun FTX tengah mempertimbangkan untuk menjual aset senilai 200 juta dolar AS setiap pekannya.

FTX dikabarkan memiliki aset SOL senilai 1,16 miliar dolar AS, Bitcoin (BTC) senilai 560 juta dolar AS, dan Ethereum (ETH) senilai 192 juta dolar AS. "Selagi menunggu kabar ini terkonfirmasi, diperkirakan pasar kripto masih akan mengalami volatilitas signifikan," kata dia.

Afid menambahkan, rumor FTX dapat menyebabkan FUD yang lebih besar. Karena rumo FTX dapat mempengaruhi harga dengan cepat dan signifikan. Sementara keputusan tentang suku bunga AS, meskipun juga berdampak pada harga, namun biasanya membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama untuk mempengaruhi pasar.

"Selagi menunggu kepastian data inflasi, suku bunga AS, dan konfirmasi rumor FTX, investor bisa memantau kondisi pasar secara berkala, serta mengambil keputusan secara cermat," ungkap Afid.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler