Tertarik pada Aset Kripto? Pastikan untuk Berinvestasi Jangka Panjang

Pastikan menggunakan uang dingin untuk investasi.

ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Grafik perkembangan nilai aset kripto (ilustrasi).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bila kamu tertarik berinvestasi pada aset kripto, Tim Analis Reku menyampaikan beberapa saran. Salah satunya memilih aset dengan prospek jangka panjang, memantau perkembangan harganya, dan bisa menahan aset kripto untuk jangka yang lebih lama.

Baca Juga


Seperti disampaikan melalui keterangan tulis kepada Republika, berikut saran tim analis Reku untuk investasi jangka panjang.

1. Pilih Platform Investasi Berizin

Pilihlah platform bursa (exchange) kripto yang terdaftar di BAPPEBTI. Saat ini, BAPPEBTI telas merilis 27 entitas pedagang kripto yang beroperasi resmi di Indonesia, salah satunya Reku.

"Cek perizinannya terlebih dahulu sebelum memulai berinvestasi. Ini penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan berinvestasi," ujar tim analis Reku.

 

2. Pahami Cara Kerja Aset Kripto

Lakukan riset dan pahami fundamental aset kripto, seperti fungsi, teknologi, tim developer/pengembang, dan proyek apa yang terjadi di aset tersebut. "Informasi ini dapat ditemukan di white paper setiap aset kripto. Cek juga apakah aset kripto sudah pernah diaudit dan adakah masalah keamanan yang terjadi sebelumnya," ungkap tim.

 

3. Manfaatkan Dollar Cost Averaging (DCA)

Dalam strategi ini, investor membeli sejumlah aset secara rutin dan disiplin. Dengan begitu, investor bisa lebih konsisten berinvestasi.

"Namun perlu diingat, hanya investasikan uang dingin dan sesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing," lanjut tim.

 

4. Lakukan Diversifikasi

Diversifikasi perlu dilakukan semua investor dalam hal produk dan strategi. Dalam produk, investasikan dana ke beberapa pilihan aset. Hindari menaruh semua dana di satu aset, termasuk misalnya hanya di aset kripto saja.

"Selain itu, diversifikasi strategi juga diperlukan. Misalnya selain DCA, investor jangka panjang juga bisa memanfaatkan staking atau mengunci aset kripto di blockchain untuk mendapat passive income," kata tim.

Saat ini, Reku merupakan platform exchange satu-satunya yang memiliki perizinan staking oleh BAPPEBTI. Di Reku, investor bisa melakukan staking dan mendapat rewards hingga 12,5 persen per tahun.

Penting untuk diingat bahwa pilihan dan strategi investasi perlu didasarkan pada pertimbangan yang matang. Kata tim analis Reku, diperlukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk mengadopsi instrumen investasi dan strategi. Investor juga bisa menemukan konten edukasi yang mudah dipahami di Learning Hub Reku.

"Ini sejalan dengan komitmen Reku untuk membimbing perjalanan berinvestasi kripto masyarakat," kata tim.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler