Pengamat: Yenny Wahid Bisa Dongkrak Suara Prabowo atau Ganjar

Potensi Prabowo atau Ganjar untuk menang dinilai besar jika gandeng Yenny.

Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus sekaligus putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid (kanan) saat tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023). Pertemuan tersebut merupakan agenda silaturahmi sekaligus membahas situasi politik saat ini. Selain itu, Yenny Wahid menyampaikan pesan kepada bakal Calon Presiden Prabowo Subianto untuk memilih bakal Calon Wakil Presiden dari kalangan anak muda dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengamat Politik Ujang Komarudin mengemukakan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, bisa melengkapi kemenangan bakal calon presiden Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Elektabilitas Yenny dinilai cukup bagus. 

Baca Juga


"Elektabilitas tinggi Yenny Wahid berdasarkan survei Dialektika Institute merupakan modal yang bagus," kata Ujang Komarudin yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) dalam keterangannya di Surabaya, Rabu.

Sebelumnya, survei Dialektika Institute yang dilaksanakan pada 1 hingga 10 September 2023 menyebut sebanyak 27,6 persen responden memilih nama Yenny Wahid sebagai kandidat cawapres, sementara 25,4 persen memilih nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Ujang menilai hasil tersebut membuat Yenny Wahid bisa dipertimbangkan baik oleh Prabowo Subainto maupun Ganjar Pranowo. "Hasil survei ini menunjukkan Yenny Wahid memiliki potensi suara dari kalangan perempuan dan NU. Elektabilitasnya cukup tinggi," ujarnya.

Dengan modal elektabilitas tersebut, tambahnya, Yenny bisa melengkapi kemenangan untuk Prabowo maupun Ganjar. Terlebih berdasarkan survei terakhir, baik Prabowo maupun Ganjar berada di peringkat 1 dan 2.

Berdasarkan survei terakhir dari Lembaga Survei Polling Institute, elektabilitas Prabowo teratas dengan 36,3 persen, unggul dari Ganjar dengan 32,4 persen dan Anies 20,0 persen.

"Jadi, siapapun yang menggandeng Yenny Wahid, potensi menangnya besar. Artinya, Yenny bisa melengkapi kemenangan, baik itu untuk Prabowo maupun Ganjar. Siapapun yang mengambil Yenny Wahid sebagai cawapres maka suara dari akar rumput NU dan Gusdurian di Jatim bisa membuat mereka menang telak," katanya.

Direktur Riset Dialektika Institute Mheky Polanda menambahkan perkembangan politik menjelang Pilpres 2024, kontestasi terlihat sudah mulai mengerucut pada tiga nama calon presiden, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dari tiga nama tersebut, baru Anies Baswedan yang sudah memutuskan maju bersama Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.

Pada survei Dialektika itu juga dilakukan pengukuran terhadap elektabilitas bakal cawapres melalui simulasi nama pasangan dengan pertanyaan tertutup "Jika Pilpres 2024 dilakukan hari ini, Anda akan memilih cawapres siapa?

Simulasi pasangan capres-cawapres mencatat pasangan Prabowo-Yenny Wahid mendapat dukungan sebesar 40,7 persen dari responden. Sementara simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid memperoleh dukungan sebesar 32 persen dari responden.

Survei Dialektika Institute dilaksanakan dengan metode wawancara melalui telepon dan melibatkan sebanyak 1.000 responden, tersebar secara proporsional di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Penentuan sampel dilakukan dengan metode pemilihan responden secara acak sistematis program komputerisasi, yaitu dengan memasukkan database nomor telepon yang dahulu pernah menjadi responden survei periode 2013 hingga 2023 dengan margin of error 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Populasi responden berdasarkan jumlah penduduk Jateng dan Jatim lebih kurang 57.885.670.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler