Bila tak Dioperasikan, KA Parahyangan Diminta Dialihkan Layani Rute Jakarta-Selatan Jawa
Kereta Api Parahyangan tetap dibutuhkan masyarakat.
Oleh Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika
Rencana pemerintah untuk segera mengoperasikan kereta api cepat mendapat tanggapan beragam. Paling tidak beberapa wilayah berharap bila nanti akibat kereta api cepat yang layani rute Jakarta-Bandung, akan terbuka kesempatan bagi Kereta Api Parahyangan untuk melayani rute Jakarta ke Jogjakarta melewati kawasan selatan Provinsi Jawa Barat dan kawasan selatan provinsi Jawa Tengah.
Senator DPD RI asal Jawa Tengah pun beberapa waktu lalu sudah mengusulkan permintaan agar nantinya kereta Parahyangan dipindahkan jalurnya untuk melayani wilayah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. ''Kami menunggu kereta Parahyangan dialihkan akibat pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung. Bahkan kami dengan dukungan dari Bupati Ciamis, Cilacap, dan Kebumen sudah berkirim surat soal tersebut ke menteri perhubungan,'' kata Senator DPD RI asal Jawa Tengah, DR Abdul Kholik, di Jakarta, Kamis siang, (14/09/2023).
Menurut Kholik, setelah nanti kereta api Parahyangan dialihkan rutenta, naka terbuka kesempatan bagi wilayah selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Tengah untuk dilayani kereta kelas eksekutif dari Jakarta. Wilayah itu sangat menunggu terutama sangat baik untuk peningkatan ekonomi dan bisnis serta pariwisata kedua wilayah itu.
''Jadi, kami sudah serap aspirasi dari warga dan kepala daerah sehubungan dengan keberadaan KA Argo Parahyangan yang direncanakan akan dihentikan dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan ini, kami memohon agar KA Argo Parahyangan dialihkan untuk melayani rute Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian selatan,'' kata Kholik.
Lebih lanjut, Kholik menegaskan, adapun urgensi pengalihan rute KA Argo Parahyangan adalah sebagai berikut: Pertama, meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian selatan yang masih tertinggal dibanding wilayah pantura.
Keduam Meningkatkan akses ke destinasi wisata di wilayah Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian selatan, seperti wilayah Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Pantai Cilacap, dan pantai wilayah Kebumen sampai Purworejo.
''Ketiga, meningkatkan akses transportasi warga dari Kawasan Jawa Tengah Selatan mencakup wilayah Kab. Purworejo, Kab. Kebumen, Kab. Banyumas, Kab. Cilacap dan wilayah Jabar bagian timur yang mencakup Kab. Pangandaran, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut,'' ujarnya lagi.
Lanjutkan membaca pada halaman berikutnya..
PT Kereta Api Indonesia Belum Terima Perubahan Operasional
Pada kesempatan terpisah, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan operasional KA Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta-Bandung tetap melayani penumpang saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah beroperasi. Warga Jakarta yang ingin bepergian ke Bandung justru semakin memiliki alternatif beragam untuk memilih transportasi umum.
“Sampai saat ini, KA Argo Parahyangan masih tetap 10 perjalanan di hari kerja dan 11 perjalanan di akhir pekan,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional II Bandung, Mahendro Trang Bawono, kepada Republika.co.id, Kamis (14/9/2023).
Jauh sebelumnya, sempat beredar kabar seiring beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KA Argo Parahyangan yang selamai ini melayani penumpang untuk relasi Stasiun Gambir-Stasiun Bandung pun akan ditiadakan.
Mahendro menuturkan, sejauh ini pihaknya juga belum menerima terkait perubahan operasional. Oleh karena itu, masyarakat tetap dapat menggunakan KA Argo Parahyangan untuk melakukan perjalanan Jakarta-Bandung PP meski nantinya Kereta Cepat beroperasi.
“Apabola ada perubahan, akan kami infokan lebih lanjut,” ujarnya.
Namun, memang kendati KA Argo Parahyangan masih tetap beroperasi, terdapat kenaikan harga tiket kereta dari semula Rp 150 ribu menjadi Rp 250 untuk kelas eksekutif. Sementara, tiket kelas ekonomi sebesar Rp 150 ribu.
Lanjutkan membaca pada halaman berikutnya..
Kereta Parahiyangan harus dipertahankan
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, mengatakan, KA Argo Parahyangan harus dipertahankan. Lagipula, kata dia, antara KA Argo Parahyangan dan Kereta Cepat dikelola oleh perusahaan yang berbeda.
KA Argo Parahyangan sepenuhnya dimiliki oleh PT KAI, sementara Kereta Cepat dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang terdiri atas sejumlah BUMN dan perusahaan China.
“Kalau KA Argo Parahyangan ditiadakan itu bisa merugikan PT KAI,” ujarnya.
Kalangan masyarakat di kawasan selaran Jawa Tengah pun mendukung usulan pengalihan rute Parahiyangan tersebut. Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kebumen, Nurohman, menyatakan adanya pengalihan rute KA Argo Parahyangan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga menjadi wiayah yang menjadru sarana akses transportasi akan punya peluang meningkatkan pendapatan daerah kenaikan kunjungan wisatawan ke destinasi yang ada di wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Cilacap, Banyumas, Kebumen, dan Purworejo.
"Kami sangat berharap usulan tersebut menjadi bahan pertimbangan Menteri Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Atas persetujuan dan perkenannya kami sampaikan terima kasih,'' kata Nurohman melalui pernyataan tertulisnya.