PKS Restui Anies-Muhaimin, Koalisi Perubahan Segera Petakan Wilayah Pemenangan

Koalisi Perubahan membantah gandeng PKB untuk merebut suara di Jatim.

Republika/Putra M. Akbar
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kedua kiri) didampingi Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) memasangkan peci ke kepala bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kedua kanan) usai Rapat Majelis Syuro PKS di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (15/9/2023). Rapat tersebut menghasilkan kepastian dukungan PKS terhadap pencalonan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Anies Baswedan dalam Pemilu Presiden 2024.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengatakan Koalisi Perubahan siap melakukan konsolidasi dalam pemenangan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Koalisinya kini telah diisi oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen.

Koalisi Perubahan juga sudah membentuk Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin. Nantinya, koalisinya akan segera melakukan pemetaan wilayah dalam perumusan strategi pemenangan pasangan tersebut.

"Pastilah (melakukan pemetaan wilayah), dalam perhelatan besar seperti ini kita pasti akan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai basis untuk strategi pemenangan," ujar Ali di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (15/9/2023) malam.

Ia pun membantah persepsi yang menyebut Koalisi Perubahan menggandeng PKB untuk merebut suara di Jawa Timur. Sedangkan PKS untuk mendulang pemilih di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

"Kalau terjadi persoalan yang prinsip dalam dua basis kekuatan ini atau dua kelompok ini pasti akan terjadi gesekan, ini hal-hal yang sangat prinsip kan. Faktanya selama berdirinya PKS dan PKB nggak pernah ada gesekan di tingkatkan akar rumput," ujar Ali.

Bergabungnya PKS bersama Partai Nasdem dan PKB juga membuktikan komitmen Koalisi Perubahan untuk menghentikan politik identitas di masyarakat. Apalagi Pilpres 2024 menjadi momen langka yang kembali menyatukan PKB dan PKS dalam satu koalisi.

PKS dan PKB bergabung menyatukan umat...

Baca Juga


"Pertama kali PKS dan PKB bergabung. Nah saya pikir dengan bergabungnya dua kutub kekuatan umat ini Insya Allah politik identitas kita akan mampu menguranginya. Kedua, mempersatukan suara umat bangsa," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya, Anies berterima kasih kepada PKS yang telah resmi menetapkan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden. Kini, Koalisi Perubahan resmi diisi oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Ia menyampaikan rasa syukur, karena Partai Nasdem, PKB, dan PKS kini benar-benar resmi dalam Koalisi Perubahan dalam mengusung Anies-Muhaimin. Sebab, resminya ketiga partai politik tersebut dalam satu koalisi melewati berbagai proses dan dinamika yang tidak sebentar.

"Proses yang dilewati, proses yang tidak singkat, tapi proses yang penuh dengan makna. Kita sampaikan ke seluruh rakyat, bahwa koalisi ini bukan sekadar menargetkan menang," ujar Anies.

"Menang adalah babak awal, yang kita emban adalah ingin Indonesia yang lebih adil, lebih sejahtera, yang melindungi setiap tumpah darahnya. Itu sebabnya proses politik kita kerjakan," tutur Anies menambahkan.

Tujuh fakta deklarasi Anies-Muhaimin - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler