Dulu Dikenal Jadi Lokasi Prostitusi, Kini Kalijodo Berubah Jadi Wadah Kreasi
Pemprov DKI kucurkan dana sebanyak Rp 1,7 miliar untuk merevitalisasi Taman Kalijodo.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, telah lama dikenal miring oleh publik sebagai lokasi prostitusi. Kini, kawasan tersebut direvitalisasi dan berubah citranya menjadi wadah kreativitas masyarakat.
Pada Sabtu (16/9/2023) sore WIB, Taman Kalijodo diramaikan aksi para anak muda belia yang berlomba menjalankan skateboard dan sepeda di lapangan utama di tengah taman. Mereka rata-rata berasal dari Komunitas BMX.
Para UMKM di pinggir lapangan tampak berjejeran menjajakan produknya kepada pengunjung. Di titik lainnya di taman terdapat fasilitas olahraga, seperti jogging track dan playground. Selain itu, ada kreasi berupa dinding seni mural yang dipamerkan dan kerap menjadi spot foto pengunjung.
Taman Kalijodo mendapatkan kucuran dana sebanyak Rp 1,7 miliar dari APBD DKI 2023 untuk penataan atau revitalisasi. Revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan warga di ruang publik, khususnya di ruang terbuka hijau (RTH).
Setelah rampung direvitalisasi, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bertandang ke Taman Kalijodo pada Sabtu. Dia menyampaikan, rasa antusiasme atas revitalisasi tersebut yang kemudian mengubah citra miring Kalijodo selama ini.
"Kita bersama-sama melihat yang tiga bulan lalu ditugaskan Kepala Dinas Pertamanan untuk memperbaiki dan memperindah kembali RPTRA Kalijodo dan sore ini kita sudah mengecek, sudah diperbaiki dan disempurnakan yang mana kemarin ada beberapa struktur yang harus disempurnakan dan diperkuat," kata Heru kepada wartawan.
Saat disinggung mengenai pengawasan terhadap Taman Kalijodo agar tidak lagi disalahgunakan, Heru menyebut monitoring dilakukan berbagai pihak. Dengan begitu, tidak ada lagi penyalahgunaan RTH.
"Pak RT, pak RW, tokoh masyarakat ya wajib membantu pak lurahnya, pak camatnya untuk saling mengawasi. Pemda kan sudah memberikan fasilitas yang baik, ya tolong untuk pengawasan supaya bisa dimanfaatkan secara positif," tutur Heru.
Mantan wali kota Jakarta Utara tersebut berharap, Taman Kalijodo bisa menjadi wadah untuk berkreasi dan berprestasi. Di antaranya, munculnya atlet sepeda ataupun skateboard.
"Harapannya ini bisa aktif, katanya ada anak asli Kalijodo yang berprestasi di BMX, anak Kalijodo yang berprestasi di skateboard, ya mungkin bisa tumbuh atlet-atlet BMX lainnya dari sini," kata Heru.
Fasos fasum bertambah...
Pemprov DKI Jakarta menerima kewajiban penyerahan aset lahan fasilitas sosial-fasilitas umum (fasos-fasum) seluas 16,7 hektare. Penerimaan fasos-fasum tersebut akan digunakan untuk menambah area ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta.
"Itu adalah hasil tagihan dari badan aset untuk yang memiliki kewajiban SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) menyerahkan lahan ruang terbuka hijau dan tentunya nanti dicatat dan dirawat oleh Dinas Taman," kata Pj Heru kepada wartawan.
Heru menuturkan, nilai dari fasos-fasum tersebut mencapai hingga Rp1,5 triliun. Fasilitas tersebut, lanjut Heru, diperuntukkan untuk menambah RTH di Jakarta yang hingga saat ini diketahui masih minim.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Bayu Meghantara menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan peningkatan jumlah area RTH dengan penerimaan fasos-fasum. Sehingga, jumlah RTH di Ibu Kota diharapkan terus bertambah, setidaknya mencapai luas ideal 30 persen dari total wilayah Ibu Kota.
"Pada tahun ini kami sedang juga menambah luas ruang terbuka hijau dari penerimaan fasos dan fasum. Jadi kami baru menerima sekitar 16,7 hektare dari fasos dan fasum yang ditagih oleh para wali kota, total nilainya hampir mencapai Rp1,5 triliun," jelas Bayu.
Dia menambahkan, pada tahun ini, pihaknya memperbaiki beberapa hektare bangunan ruang terbuka di puluhan RTH di Jakarta. "Kami memperbaiki sekitar enam hektare bangunan ruang terbuka di 23 RTH, dan mudah-mudahan ini menjadi upaya meningkatkan kualitas taman yang ada di Jakarta," ujar Bayu.