Sunnah yang Enggan Ditinggalkan Ali Usai Mendengar Langsung dari Nabi Muhammad

Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat yang juga menantu Nabi Muhammad SAW.

Republika/Kurnia Fakhrini
Sunnah yang Enggan Ditinggalkan Ali usai Mendengar Langsung dari Nabi Muhammad. FOTO: Rasulullah SAW (ilustrasi)
Rep: Rossi Handayani Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad ﷺ, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu enggan meninggalkan ibadah sunnah ini setelah mendengarnya langsung dari Nabi Muhammad ﷺ. Bahkan, ia tetap menjalankan ibadah ini meski tengah menjadi panglima perang. 

Baca Juga


Seperti dikutip dari Sunnah dan Zikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam oleh Dr Abdullah bin Hamod Al-Forih, diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu Anhu bahwasanya pernah suatu kali Fathimah mengeluhkan sakit yang ia rasakan di tangannya akibat menggiling tepung (sendiri). Pada saat yang sama ketika itu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memperoleh ghanimah berupa tawanan. Mengetahui hal itu, Fathimah pun berangkat untuk menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, tapi ia tidak mendapati beliau di rumahnya, ia hanya bertemu dengan Bunda Aisyah saja. Maka ia pun memutuskan untuk memberitahukan Bunda Aisyah tentang maksud kedatangannya. 

Setelah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba di rumah, bunda Aisyah pun menceritakan tentang kedatangan Fathimah dan tujuannya. Lalu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pun langsung datang ke rumah kami, padahal ketika itu kami sudah menuju ke pembaringan. Mengetahui kedatangan beliau, kami pun segera beranjak dari tempat tidur untuk berdiri menyambutnya. 

Namun, beliau berkata, “Tetaplah di tempat kalian.” Lalu, beliau duduk di tengah-tengah antara aku dan Fathimah, bahkan ketika itu aku dapat merasakan bekunya kaki beliau di dadaku. Kemudian, beliau berkata, “Maukah kalian berdua aku ajarkan perkara yang lebih baik dari apa yang kalian minta? Apabila kalian hendak tidur, maka bacalah takbir sebanyak 34 kali, tasbih sebanyak 33 kali, dan tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali. Itu semua lebih baik untuk kalian berdua dibandingkan memiliki seorang pembantu” (HR Bukhari no 3705 dan Muslim no 2727).

Pada riwayat lain ditambahkan, bahwa setelah menyampaikan riwayat itu Ali Radhiyallahu Anhu berkata, “Aku tidak pernah meninggalkan kebiasaan itu setelah aku mendengarnya dari Nabi.” Seseorang bertanya, “Meskipun pada malam (perang) Shiffin?” ia menjawab, “(Aku tidak pernah meninggalkannya) meskipun pada malam (perang) Shiffin” (HR Bukhari no.5362 dan Muslim no.2727).

Sebagaimana diketahui bahwa malam Shiffin yang dimaksud adalah malam terjadinya perang Shiffin, di mana Ali Radhiyallahu Anhu menjadi panglima perangnya. Namun, meskipun demikian, ia tetap menyempatkan waktunya untuk mengerjakan sunnah yang diajarkan oleh Nabi kepadanya itu.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler