Benarkah Ini Tanda-Tanda Ada Alien di Luar Sana?
Teleskop Webb mendeteksi adanya potensi tanda kehidupan di eksoplanet.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pekan ini, kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi menarik imajinasi dunia. Pertama, teleskop luar angkasa James Webb (JWST) mendeteksi tanda-tanda karbon dioksida, metana, dan potensi “tanda kehidupan” lainnya di eksoplanet yang jauh.
Dilansir India Today, Selasa (19/9/2023), para ilmuwan menggunakan JWST untuk melihat ke dalam exoplanet K2-18b dan mengonfirmasi keberadaan molekul pembawa karbon seperti metana dan karbon dioksida di planet mungkin merupakan dunia lautan. Studi tersebut juga mengisyaratkan kemungkinan deteksi molekul yang disebut dimetil sulfida di planet ini.
Di Bumi, senyawa ini hanya dihasilkan oleh kehidupan. Mayoritas dimetil sulfida di planet Bumi dihasilkan oleh fitoplankton di lautan.
Namun pengamatan itu masih belum dapat dikonfirmasi sepenuhnya. Para ilmuwan di balik penelitian ini mengatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak pengamatan Webb untuk memahami apakah senyawa tersebut terdapat pada K2-18b pada tingkat yang signifikan.
Kedua, mayat alien di Meksiko. Jaime Maussan, yang mengaku ahli UFO dan jurnalis, pada Selasa (12/9/2023) memberikan kesaksian kepada anggota parlemen Meksiko, menyajikan apa yang dia klaim sebagai dua mayat alien kuno “bukan manusia”. Maussan mengatakan kepada kongres Meksiko bahwa mereka diambil dari Cusco di Peru dan penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa mereka berusia 1.800 tahun.
“Spesimen ini bukan bagian dari evolusi dunia kita. Mereka tidak ditemukan dari potongan UFO. Mereka ditemukan menjadi fosil di tambang lumut diatom. Kita tidak sendirian di alam semesta yang luas ini, kita harus menerima kenyataan ini,” kata Maussan saat bersaksi di bawah sumpah, menurut Euro News. Maussan dilaporkan didampingi oleh mantan pilot Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) Ryan Graves dan Avi Loeb, profesor astrofisika di Harvard University.
Menariknya, Graves menemani David Grusch ketika Grusch bersaksi di depan Kongres AS bahwa negara tersebut menyembunyikan program lama yang mengambil serta merekayasa balik UFO dan memiliki bahan biologis “non-manusia”. Loeb, sementara itu, baru-baru ini mengajukan klaim yang meragukan bahwa dia telah menemukan materi yang berasal dari antarbintang di lautan.
“Mayat” yang diperlihatkan Maussan tampak bertubuh mungil, kepala memanjang, dan memiliki tiga jari. Yang penting untuk dicatat adalah bahwa Maussan memiliki sejarah panjang dalam membuat klaim keterlaluan tentang alien yang kemudian dibantah oleh para ilmuwan. Ada kemungkinan besar bahwa “ilham” barunya hanyalah upaya yang kurang terverifikasi untuk menunjukkan tanda-tanda kehidupan di luar Bumi.
Selain itu, ketiga, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) pada Kamis (14/9/2023), merilis temuan dari studi independen mengenai fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP), kata yang sekarang digunakan untuk UFO dan peristiwa lain yang tidak dapat dijelaskan. Saat mengumumkan hasilnya, administrator badan antariksa, Bill Nelson, menambahkan bahwa pihaknya menunjuk direktur baru untuk penelitian UAP.
Penelitian itu sendiri tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa data UAP dapat dikaitkan dengan kehidupan di luar Bumi. Namun, hal ini menandai langkah penting bagi badan antariksa tersebut, yang kini mencoba menghilangkan stigma UAP dan mengumpulkan lebih banyak data dari masyarakat umum serta pilot komersial dan militer.
Setelah mendapatkan lebih banyak data berkualitas tinggi, NASA dan lembaga pemerintah AS lainnya akan menggunakan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan untuk memproses rekaman dan data lain mengenai peristiwa UAP.
Terlepas dari kecilnya kemungkinan untuk mengidentifikasi tanda-tanda kehidupan cerdas di luar Bumi, mempelajari UAP juga penting untuk keamanan nasional dan keselamatan udara negara tersebut.