Perhatikan 7 Perkara Berikut Ini Agar Takbiratul Ihram Sholat Anda Sah dan Sempurna

Takbiratul ihram merupakan gerakan pembuka sholat

REPUBLIKA
Ilustrasi gerakan menuju takbiratul ihram. Takbiratul ihram merupakan gerakan pembuka sholat
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Takbiratul Ihram termasuk dalam rukun sholat. Karenanya penting bagi setiap Muslim untuk memperhatikan fase takbiratul ihram agar sempurna dan menjadikan khusyuk dalam sholat. 

Baca Juga


Berikut ini sejumlah hal yang penting dalam takbiratul ihram agar mendukung keabsahan dan kesempurnaan sholat sebagaimana disebutkan Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah:

1. Sebelum melaksanakan sholat utamanya melakukan iqamat baik sendiri maupun dengan berjamaah. Namun apabila seseorang menunggu jamaah hendaknya untuk mengawali dengan adzan terlebih dulu.  

فإذا حضر قلبك ، فلا تترك الإقامة وإن كنت وحدك. وإن انتظرت حضور جماعة ، فأذن ثم أقم. 

Artinya: Maka bila telah hadir hatimu (untuk menunaikan sholat) maka jangan engkau tinggalkan mengumandangkan iqamat kendatipun engaku sendiri, bila engkau menunggu hadirnya jamaah maka adzanlah dulu kemudian iqamat. (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 136 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

2. Ketika akan memulai sholat, maka awali dengan niat. Niat di dalam hati bersamaan dengan melafalkan takbiratul ihram. Imam Al Ghazali menekankan agar niat sholat dalam hati itu tetap ada sampai selesai takbir. 

Teknisnya seseorang yang sholat mengangkat kedua tangannya sambil lisan membaca takbir dan dalam hati berniat menjanjikan sholat. 

3. Dalam keadaan itu, posisi tangan seluruh pundak dan membentangkan kedua tangan, sedangkan jari-jari direnggangkan tapi tidak memaksakan terlalu renggang dan tidak juga merapatkan jari-jari tangan. 

Posisi tangan diangkat dengan jempol selurus daun telinga (bagian terbawah/lobule) sedang jari lainnya lurus sehingga ujungnya berada di atas daun telinga dan posisi bagian tangan atas lurus dengan kedua pundak. 

فإذا أقمت ، فانو بقلبك أداء فرض الظهر لله تعالى ، وليكن ذلك حاضرا في قلبك عند تكبيرة الإحرام ، ولا يعزب ذلك عنك قبل الفراغ من التكبير ، وارفع يديك عند التكبير بعد إرسالهما أولا إلى منكبيك وهما مبسوطتان ، وأصابعهما منشورة ، ولا تتكلف ضمهما ولا تفريجهما ، وارفع بحيث يحاذي إبهامك شحمة أذنك ورؤوس أصابعك أعالي أذنيك ، وتحاذي بكفيك منكبيك

Baca juga: 5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Artinya: “Bila engkau telah iqamat, maka niatlah dalam hatimu saya niat melaksanakan sholat fardhu Zuhur karena Allah Ta'ala. Dan hendaklah niat sholat itu hadir di dalam hatimu ketika membaca takbiratul ihram. Dan jangan hilangkan niat darimu sebelum selesai takbir. Dan angkatlah kedua tanganmu ketika takbir setelah melepas kedua tangan ke selurus pundakmu sedangkan kedua tangan di bentangkan, dan jari-jari tangan renggangkan, dan jangan engkau memaksa mengumpulkan tangan dan jangan memaksa di renggangkan jari-jari. Dan angkatlah tangan kedua tanganmu sekiranya lurus jempolnya tangan ke daun telinga. Ujung jarimu lurus bagian atas telingamu, dan lurus dua tangan kedua pundakmu.” (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 137). 

4. Ketika mengangkat tangan untuk takbiratul hendaknya dilakukan dengan pelan-pelan jangan sampai mendorong tangan ke depan, ke belakang atau ke kiri dan kanan. Lalu setelah itu menaruh tangan tepat di dada. 

فإذا استقرتا في مقرهما ، فكبر. ثم أرسلهما برفق ولا تدفع يديك عند الرفع والإرسال إلى قدام دفعا ، ولا إلى خلف ، ولا تنفضهما يمينا وشمالا. فإذا أرسلتهما ، فاستأنف رفعهما إلى صدرك. 

“Dan jika dua-duanya telah mapan di tempatnya, maka takbirlah dan lepas kedua tangan itu perlahan-lahan. Dan jangan mendorong kedua tanganmu ke arah depan ketika mengangkat tangan dan jangan mendorong ke belakang dan jangan mengkinaskan kedua tangan ke arah kanan dan kiri,bila telah melepas kedua tangan itu maka angkatlah kedua tangan itu ke arah dadamu.” (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 137).

5. Ketika meletakan tangan di dada, posisi tangan kanan berada di atas tangan kiri dengan jari-jari kanan menggenggam pergelangan tangan kiri. 

وأكرم اليمين بوضعها على الشمال ، وانشر أصابع اليمنى في طول ذراعك اليسرى ، واقبض بها على كوعها ، 

Artinya: Dan muliakan tangan kanan dengan meletakannya di atas tangan kiri. Dan sebarkan jari tangan kanan ke tangan kiri. Dan genggam pergelanganmu.  

Baca juga: Keajaiban Angka 19 yang Disebutkan dalam Alquran dan Pengakuan Sarjana Barat 

6. Lalu bacalah bacaan takbiratul ihram

وقل بعد التكبير: الله أكبر كبيرا ، والحمد لله كثيرا ، وسبحان الله بكرة وأصيلا. ثم اقرأ : وجهت وجهي للذي فطر السماوات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين ، إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له ، وبذلك أمرت وأنا من المسلمين. 

 

Dan ucapkanlah setelah takbir: Allahu Akbar Kabirow wal hamdulillahi Katsiraw wa subhanallahi bukrataw wa ashilah. Kemudian membaca: Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatoro samawati wal Ardhi' Hanifah muslima wama ana minal musyrikin. Inna sholaty wanusuki wa mahyaya wamamati lillahi rabbil Al-Amin lasyarikalahu wabidzalika umirtu wana minal muslimin. (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 138).   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler