Media AS Sebut Alasan Mantan Menlu Cina Qin Gang Diganti karena Dugaan Perselingkuhan

Qin Gang dicopot secara tiba-tiba dari posisi menlu pada Juli 2023.

AP Photo/Suo Takekuma/Pool Kyodo News
Mantan Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media Amerika, Wall Street Journal (WSJ), melaporkan pada Selasa (19/9/2023) bahwa alasan mantan Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang, yang dicopot secara tiba-tiba dari posisinya pada bulan Juli lalu, diduga karena melakukan perselingkuhan. Dugaan perselingkuhan itu, didapat WSJ,mengutip orang-orang yang mengetahui hal itu, di kala Qin ketika dia masih menjadi duta besar Cina untuk Amerika Serikat.

Baca Juga


Laporan tersebut mengatakan bahwa Qin bekerja sama dengan penyelidikan, yang sekarang difokuskan pada apakah perselingkuhan tersebut atau perilaku Qin telah membahayakan keamanan nasional Cina.

Para pejabat senior Cina diberitahu bahwa penyelidikan internal Partai Komunis menemukan bahwa Qin terlibat dalam perselingkuhan tersebut selama masa jabatannya sebagai duta besar Cina untuk Amerika Serikat, kata laporan itu. Dua sumber mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa perselingkuhan itu telah menghasilkan kelahiran seorang anak di AS.

Dalam sebuah konferensi pers rutin pada hari Selasa (19/9/2023), juru bicara kementerian luar negeri Cina Mao Ning ditanya tentang artikel tersebut. Mao Ning mengatakan mengenai pengangkatan dan pemecatan menteri luar negeri Qin pihaknya telah merilis informasi sebelumnya. "Saya tidak mengetahui informasi lain yang Anda sebutkan," ujar Mao Ning kepada wartawan yang menanyakan.

Qin digantikan oleh diplomat veteran Wang Yi pada bulan Juli sebagai menteri luar negeri Cina. Pergantian itu setelah Qin dianggap absen selama satu bulan secara misterius dari tugas-tugasnya, hampir setengah tahun dalam pekerjaannya.

Qin memang pernah menjadi Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat. Qin saat itu adalah utusan tertinggi Cina di Washington dari Juli 2021 hingga Januari tahun 2023. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler