Biden Disuntik Vaksin Covid-19 Terbaru dan Vaksin Flu Tahunan
September ini, Jill Biden dinyatakan positif Covid-19 tetapi hanya gejala ringan.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih pada Sabtu (23/9/2023) mengatakan, Presiden Joe Biden telah mendapatkan vaksin Covid-19 terbaru dan vaksinasi flu tahunan. Dokter Gedung Putih, Dr Kevin O'Connor, mengatakan dalam sebuah memo bahwa, Biden menerima kedua suntikan tersebut pada Jumat (22/9/2023)
O'Connor mengatakan, Biden juga telah divaksinasi beberapa minggu lalu untuk melawan penyakit pernapasan yang dikenal sebagai RSV. “Saat kita memasuki musim pilek dan flu, Presiden mendorong semua orang Amerika untuk mengikuti teladannya dan memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan atau apoteker mereka untuk memastikan bahwa mereka telah divaksinasi sepenuhnya,” ujar O'Connor dalam memonya, dilansir laman The Associated Press.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) awal bulan ini mendukung vaksinasi Covid-19 baru untuk semua orang yang berusia 6 bulan ke atas. Tingkat keparahan pandemi Covid-19 telah memudar, namun masih terdapat ribuan orang yang dirawat di rumah sakit dan ratusan kematian di Amerika Serikat setiap minggunya.
Para ahli khawatir, kekebalan dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya akan memudar pada banyak orang, dan suntikan baru akan menyelamatkan banyak nyawa. Awal bulan ini, Ibu Negara Jill Biden dinyatakan positif Covid-19 tetapi hanya mengalami gejala ringan.
CDC merekomendasikan agar orang yang mengidap Covid-19 dan berada dalam isolasi sebaiknya menunggu untuk mendapatkan vaksinasi sampai gejalanya hilang dan pedoman isolasi terpenuhi. Anak-anak dan orang dewasa yang mengidap sindrom inflamasi multisistem harus menunggu untuk mendapatkan vaksinasi sampai pulih dari penyakitnya, dan 90 hari telah berlalu sejak diagnosis.
Presiden Biden pertama kali dinyatakan positif Covid-19 pada Juli 2022. Dia terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya, tiga hari setelah ia diizinkan keluar dari isolasi virus korona. Insiden kedua adalah kasus infeksi “kambuh” yang jarang terjadi setelah pengobatan dengan obat anti-virus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika