Misi IMF Mulai Menggelar Peninjauan Kedua Program Pinjaman Ukraina

Ukraina mengandalkan bantuan Barat untuk membiayai program kemanusiaan dan soial.

AP/Markus Schreiber
Seorang wanita mengibarkan bendera Ukraina (ilustrasi). Misi pemantauan Dana Moneter Internasional (IMF) mulai melakukan peninjauan kedua program pinjaman sebesar 15,6 miliar dolar AS untuk Ukraina.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Misi pemantauan Dana Moneter Internasional (IMF) mulai melakukan peninjauan kedua program pinjaman sebesar 15,6 miliar dolar AS untuk Ukraina. Perwakilan residen IMF Vahram Stepanyan mengatakan IMF akan menggelar pembahasan mengenai kebijakan pembangunan ekonomi dan struktural, keuangan dan finansial dengan pemerintah Ukraina.

Baca Juga


Program empat tahun IMF untuk Kiev bagian dari paket bantuan global sebesar 115 miliar dolar untuk membantu perekonomian Ukraina selama invasi Rusia. Perekonomian Ukraina terpukul perang yang sudah berlangsung selama 19 bulan.

Pemerintah Ukraina mengandalkan bantuan Barat untuk membiayai program kemanusiaan dan sosial. Pemerintah mengatakan bisnis Ukraina menyesuaikan realitas baru dan perekonomian tahun ini pulih lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Setelah menurun 29,1 persen tahun lalu, hari ini kami melihat pertumbuhan produk domestik bruto," kata Menteri Ekonomi Ukraina Yulia Svyrydenko di media sosial Facebook, Senin (24/9/2023).

"Sekarang kami dapat katakan dengan percaya diri perekonomian telah beradaptasi pada kondisi force majeure. Kami memprediksi tren positif akan terus berlanjut," tambahnya.

Statistik resmi menunjukan PDB Ukraina tumbuh 19,5 persen pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kementerian Ekonomi Ukraina memprediksi perekonomian negara itu tumbuh sekitar 4 persen tahun ini dan naik 5 persen tahun depan.

Data kementerian keuangan menunjukkan Ukraina sudah menerima 3,6 miliar dolar AS dari IMF pada tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler