Korsel Gelar Parade Militer Skala Besar Pertama dalam Satu Dekade
7 ribu tentara dan lebih dari 340 peralatan militer akan dipamerkan dalam parade
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan mengadakan parade militer skala besar pertama dalam satu dekade. Dalam parade itu, Korea Selatan akan pamerkan senjata dan peralatan bergulir di jalan-jalan Seoul dalam unjuk kekuatan yang jarang terjadi.
Parade sepanjang 2 kilometer (1,24 mil) yang melintasi kawasan komersial dan bisnis utama Ibu Kota Seoul akan dimulai pada Selasa (26/9/2023) pukul 16:00 waktu setempat. Parade ini bertujuan untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata. Biasanya Hari Angkatan Bersenjata tidak pernah dirayakan dengan meriah di Korea Selatan. Korea Selatan terakhir kali mengadakan parade militer pada 2013.
Hampir 7.000 tentara diperkirakan akan ambil bagian dalam parade itu. Sementara lebih dari 340 peralatan militer termasuk tank, artileri self-propelled dan pesawat serang serta drone akan dipamerkan dalam parade.
Parade tersebut diadakan ketika Presiden Yoon Suk-yeol mengambil pendekatan yang lebih tegas dalam menghadapi Korea Utara. Pyongyang telah melakukan puluhan uji coba senjata terlarang tahun ini, serta meluncurkan kapal selam serangan nuklir dan mencoba untuk melakukan serangan nuklir melalui satelit mata-mata militer ke orbit.
Berbicara di tengah hujan di pangkalan udara Seongnam di pinggiran ibu kota, Yoon memperingatkan Pyongyang bahwa, ada respon yang luar biasa yang akan mengakhiri rezim jika mereka menggunakan senjata nuklir. Parade apda Selasa akan dimulai di Seongnam dengan memamerkan rudal Hyunmoo, pencegat rudal L-SAM, jet F-35 dan pesawat tempur pertama yang dikembangkan di dalam negeri, KF-21.
Hyunmoo adalah salah satu rudal terbaru Korea Selatan. Menurut para analis, rudal ini merupakan bagian integral dari rencana Seoul untuk menyerang Korea Utara selama konflik. Sementara L-SAM dirancang untuk menghantam rudal yang masuk pada ketinggian antara 50 dan 60 kilometer (31-37 mil).
Parade tersebut juga akan menampilkan penerbangan bersama dengan pesawat militer dari Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menunjukkan “peningkatan” postur pertahanan mereka. Lebih dari 300 tentara tempur dari Angkatan Darat Kedelapan, di bawah Pasukan AS di Korea, juga akan ambil bagian dalam parade tersebut saat kedua negara memperingati 70 tahun aliansi mereka.
Parade militer adalah hal yang umum dalam kehidupan di Korea Utara. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un baru-baru ini mengundang para pejabat dari Rusia dan Cina untuk melihat persenjataan yang disebarkan melalui Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang.
Pekan lalu, Kim melakukan perjalanan ke Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Kim diperlihatkan beberapa persenjataan canggih Rusia saat mereka sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer. Yoon mengatakan, jika Rusia membantu Korea Utara meningkatkan program senjatanya sebagai imbalan atas bantuan perangnya di Ukraina, maha hal itu akan menjadi provokasi langsung.