Tips Bangkitkan Minat Baca di Tengah Gempuran Medsos Ala Gol A Gong

Membaca bisa jadi pengalaman berharga dan dapat dilakukan dengan cara kreatif.

Wallpaperflare
(Foto: ilustrasi membaca novel)
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dunia yang semakin terhubung dengan media sosial dan platform digital, generasi muda Indonesia tetap bisa mengembangkan minat baca mereka dengan cara yang kreatif dan kolaboratif. Salah satu upaya yang menginspirasi datang dari seorang duta baca Indonesia, yang aktif di media sosial, Gol A Gong.


Gol A Gong mengajak teman-temannya untuk mengadakan lomba membaca puisi. Namun, bukan hanya membaca secara biasa, mereka membuat video rekaman di platform seperti Instagram Reels. Ini adalah cara yang menarik untuk memadukan teks dengan video, menghadirkan puisi dengan cara yang lebih visual.

Lomba ini dapat direkam di perpustakaan atau bahkan membaca dalam format e-book, menciptakan ruang bagi generasi Z untuk mengekspresikan diri melalui sastra. “Nah, dengan cara seperti itu, biasanya anak-anak generasi Z senang tuh, dipadukan antara teks dan video gitu,” kata Gong dalam jumpa pers di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (27/9/2023).

Selain video, podcast juga menjadi alat yang efektif untuk membangkitkan minat baca. Dia menyarankan agar mereka membuat podcast membaca puisi. Inisiatif ini dapat memberikan motivasi tambahan bagi generasi muda untuk terlibat dalam membaca dan mengekspresikan sastra melalui beragam media.

Selain itu, Ketua Yayasan Lontor, John H McGlynn mengenalkan minat baca sejak dini juga penting. McGlynn mengajak orang tua untuk membacakan buku kepada anak-anak mereka, bahkan sejak usia satu atau dua tahun. Ini akan membantu menciptakan kebiasaan membaca yang kuat sejak dini, yang kemudian akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.

McGlynn juga mendorong orang tua untuk membeli buku sebagai alternatif saat berkunjung ke mal daripada sekadar menghabiskan uang di kafe atau restoran. Dengan melibatkan anak-anak dalam proses memilih buku, mereka dapat merasa lebih terlibat dan bersemangat untuk membacanya.

Selain itu, kolaborasi dalam membaca sangat penting dalam budaya literasi Indonesia. McGlynn menekankan pentingnya membaca bersama-sama, bukan hanya sebagai aktivitas individu. Dia mengatakan bahwa komunitas membaca di Indonesia memiliki peran besar dalam meningkatkan minat baca. Dalam budaya di Indonesia, membaca bersama-sama dalam kelompok atau komunitas merupakan hal yang sangat berarti dan mendorong lebih banyak orang untuk mencintai membaca.

Membaca bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga dan dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan kolaboratif, seperti melalui video, podcast, atau dalam komunitas membaca. Membangkitkan minat baca bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan peran penting yang dapat dimainkan oleh setiap individu dalam masyarakat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler