4 Nama Pemegang Bitcoin Terbanyak di Dunia
Inilah nama-nama individu yang tercatat memiliki kripto bitcoin terbanyak di dunia.
GENPOP -- Bitcoin sejak kehadirannya telah banyak menarik perhatian berbagai kalangan. Meski di antara mereka ada yang pro dan kontra.
Mereka yang kontra memutuskan untuk tidak bersentuhan dengan dunia kripto. Sedangkan mereka yang pro terhadap bitcoin memberi dukungan dengan memilikinya dalam jumlah yang besar.
Ada sejumlah tokoh yang meyakini dan optimistis bahwa bitcoin adalah untuk masa depan sehingga sampai saat ini mereka tercatat sebagai pemegang bitcoin terbanyak di dunia.
Siapa saja yang secara individu memiliki bitcoin terbanyak di dunia? Dan berapa banyak bitcoin yang mereka miliki masing-masing? Simak ulasan berikut ini:
1. Tyler dan Cameron Winklevoss
Mereka adalah saudara kembar yang menerima uang tunai sekitar 65 juta dolar AS (Rp 1 triliun) dan saham Facebook pada penyelesaian tahun 2008 atas pendirian Facebook.
Setelah itu mereka mendirikan kantor keluarga Winklevoss Capital pada tahun 2012, dan mulai mengumpulkan Bitcoin dalam jumlah besar.
Si kembar ini memiliki sebanyak 1 persen dari pasokan bitcoin yang beredar pada November 2013, menurut Washington Post.
Bahkan mereka juga pernah mengumumkan telah membeli bitcoin senilai sekitar 11 juta dolar AS (sekitar Rp 171 miliar) dengan biaya rata-rata 10 dolar AS (Rp 150 ribu) per koin.
Diperkirakan si kembar Winklevoss memiliki lebih dari 70 ribu bitcoin (BTC), berdasarkan laporan Forbes.
2. Tim Draper
Tim Draper adalah pemodal ventura Amerika. Dia juga pendiri banyak perusahaan dengan namanya, salah satunya adalah Timothy Cook Draper, yang dikenal sebagai pendukung besar Bitcoin.
Dia membayar 18,7 juta dolar AS (sekitar Rp 290 miliar) pada tahun 2014 untuk membeli 29.656 bitcoin (BTC) yang disita oleh US Marshals, dengan harga per bitcoin saat itu 632 dolar AS (Rp 9 juta). Draper mendukung desentralisasi dan menentang kendali Pemerintah.
3. Michael Saylor
Dia merupakan pendiri sekaligus pemimpin perusahaan software analisis bisnis, bernama MicroStrategy. Pada tahun 2020, ia secara pribadi mengumumkan di Twitter bahwa dirinya memegang 17.732 BTC.
Saylor menjadi multimiliuner pada akhir tahun 1990-an karena kepemilikannya atas MicroStrategy. SEC kemudian mengajukan tuduhan akuntansi terhadap perusahaan Saylor, dan mendendanya sebesar 11 juta dolar AS sebagai denda.
Saylor adalah pendukung besar Bitcoin. Dia menyebut bitcoin sebagai bank di dunia maya, yang dijalankan dengan perangkat lunak yang tidak dapat rusak, menawarkan rekening tabungan global, terjangkau, sederhana, dan aman.
Dia menyampaikan hal tersebut kepada miliaran orang yang tidak memiliki pilihan atau keinginan untuk menjalankan dana lindung nilai mereka sendiri.
4. Satoshi Nakamoto
Nama ini tentu sudah tidak asing lagi bagi penggiat kripto. Dia tidak hanya menemukan, namun juga memulai Bitcoin, dengan menjadi penambang pertama yang membuat blok transaksi.
Diperkirakan Satoshi menambang lebih dari 22.000 blok mulai dari tanggal 3 Januari 2009, dan menerima lebih dari satu juta bitcoin sebagai imbalan blok kumulatif atas karyanya.
Hasilnya, Satoshi diperkirakan memiliki cache bitcoin terbesar, lebih dari 1 juta BTC, senilai sekitar 23 miliar dolar AS saat ini (sekitar Rp 357 triliun).
Tidak ada satu pun yang pernah dibelanjakan selain beberapa transaksi uji. Satoshi meninggalkan proyek tersebut pada tahun 2010 dan tidak terdengar lagi kabarnya sejak saat itu.
BACA JUGA:
+ Prediksi Harga Bitcoin Tahun 2024
+ Harga Bitcoin pada Tahun 2024 Diprediksi Bakal Naik Signifikan
+ Arthur Hayes: Harga Bitcoin Bisa Terbang ke Rp 1 miliar
+ Prediksi Harga Bitcoin 2024 Menurut Robert Kiyosaki
+ Ternyata Robert Kiyosaki Lebih Suka Bitcoin ketimbang Saham
+ Mengenal Apa itu Halving Bitcoin
+ Mengenal Bitcoin Cash, Kripto dengan Transaksi Harian Mencapai Rp 1,9 triliun
+ Berani Prediksi Harga Bitcoin Bakal Tembus Rp 1,8 miliar, Siapa Robert Kiyosaki?
+ Analisis Kripto: Prediksi Harga Bitcoin Cash (BCH) 2023, 2024 dan 2025
+ Pemula Wajib Tahu, Ini 10 Hal Terpenting Bitcoin, Dari Pencipta Hingga Cara Kerjanya