Komitmen Keberlanjutan, BSI Tuai Penghargaan

Penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan kunci BSI.

Prayogi/Republika
Pegawai BSI membantu nasabah melakukan transaksi di Kantor Cabang Jakarta Thamrin, Jakarta (ilustrasi).
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) memboyong Katadata Corporate Sustainability Awards 2023. Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan dan menciptakan inisiatif sistem yang secara berkelanjutan mampu memberikan dampak positif kepada lingkungan.

Baca Juga


“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dan Top 10 Global Islamic Bank, BSI memperlihatkan komitmen dalam menerapkan sustainable finance and banking. BSI mampu menciptakan sinergi di antara pertumbuhan bisnis, kebaikan serta manfaat untuk umat dan nasabah, kesejahteraan lingkungan dan masyarakat secara luas, dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Direktur Katadata Insight Center Adek Media Roza saat acara pemberian penghargaan di ajang SAFE 2023, seperti dinukil pada Kamis (28/9/2023). 

Beberapa hal menjadi pertimbangan KIC dalam penghargaan ini, salah satunya komitmen dan inovasi perusahaan dalam aksi hijau, misalnya transisi energi bersih. Pertimbangan lain adalah aksi korporasi dalam merealisasikan langkah produksi yang rendah emisi, pembiayaan berkelanjutan, dan lain-lain. Pada tahun ini, Katadata memberikan anugerah Katadata Corporate Sustainability Awards kepada perusahaan di tujuh sektor, yaitu Keuangan (Finance), Pertambangan (Mining), Perkebunan (Plantation), Makanan dan Minuman (Food and Beverage), Transportasi & Logistik (Transportation and Logistic), Bahan Kimia (Chemicals), dan Energi (Energy).

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 2021. BSI lahir melalui penggabungan tiga bank syariah besar di Indonesia, yaitu PT Bank Syariah Mandiri, PT BNI Syariah dan PT Bank BRI Syariah Tbk. Bank ini mengemban amanah besar untuk perkembangan perbankan syariah nasional dan memberikan energi baru untuk Indonesia. 

Guna menjalankan amanah tersebut maka BSI mutlak mengimplementasikan sustainable finance and banking. Ada tiga fokus dalam penerapannya, yaitu business refocusing, fixing the fundamentals, dan strengthen enablers. Pilar ini memperlihatkan bahwa keberlanjutan atau sustainability sudah menjadi bagian napas, jiwa, serta suatu kesatuan dalam operasional perusahaan BSI.

Prinsip menjaga keseimbangan di antara pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial demi keberlanjutan umat manusia sejalan dengan tujuan syariah atau maqoshid syariah. Tujuan syariah itu terdiri dari hifdz diin (menjaga agama), hifdz nafs (menjaga jiwa), hifdz aql (menjaga akal), hifdz nasb (menjaga keturunan) dan hifdz maal (menjaga harta). BSI berkomitmen mewujudkan perbankan syariah yang menjadi cerminan dari Islam yang rahmatan lil alamin. 

Dengan kata lain, BSI melalui implementasi sustainable finance and banking mendorong sinergi antara pertumbuhan bisnis, kebaikan serta manfaat untuk umat dan nasabah, kesejahteraan lingkungan dan masyarakat secara luas, serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

“Bagi perbankan syariah, Sustainability dan Environmental-Social-Governance (ESG) menjadi suatu kesatuan dalam operasional perusahaan,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi.  

Penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan kunci BSI dapat menjaga kinerja positif sepanjang tahun berjalan 2023. Di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan, BSI berhasil mencatatkan kinerja pertumbuhan laba semester I 2023. Bank ini berhasil mengungguli bank lain di sektor perbankan nasional, bahkan para bank konvensional.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler