Wanita tak Perlu Minta Maaf untuk 8 Hal Ini, Pakar Ungkap Alasannya
Ada beberapa alasan atau kondisi di mana para wanita tidak perlu minta maaf.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika terjadi perselisihan dengan pasangan, teman, orang tua, anak, atau rekan kerja, cara terbaik untuk menebus kesalahan sering kali dilakukan dengan meminta maaf. Namun penelitian menunjukkan perempuan lebih cenderung menganggap perilaku mereka menyinggung perasaan dibandingkan laki-laki. Akibatnya, mereka lebih cenderung mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf.
“Perempuan sering kali menggunakan permintaan maaf untuk menjadikan dirinya ‘kurang’ di hadapan orang lain. Kurang pintar, kurang mampu, kurang kompeten,” kata pendiri Mannersmith Etiquette Consulting Jodi RR Smith.
Namun perlu dicatat, ada beberapa alasan atau kondisi di mana para wanita tidak perlu minta maaf. Apa saja itu? Berikut penjelasannya dilansir di laman Best Life, Selasa (3/10/2023):
1. Menjadi ambisius
Ketika menyangkut ambisi di tempat kerja, banyak perempuan mengalami standar ganda. Meskipun mereka diharapkan untuk bekerja sama dengan rekan-rekan pria, mereka sering kali dipandang kurang baik jika mereka secara terbuka ambisius.
Pendiri Etiquette Consulting, Jules Hirst, mengatakan Anda tidak perlu meminta maaf karena memiliki tujuan profesional. “Pria dipuji karena ambisinya. Perempuan juga seharusnya begitu," kata dia.
2. Untuk penampilan
Jika rambut mulai beruban atau berat badan bertambah, Anda mungkin merasa perlu meminta maaf atas perubahan penampilan Anda. Namun, Hirst mengatakan Anda harus menghindari permintaan maaf dan komentar yang mencela diri sendiri. Sebab, itu dapat merusak kepercayaan diri Anda dan memengaruhi cara orang lain memandang Anda.
3. Untuk menunjukkan emosi
Penelitian menunjukkan meskipun perempuan dan laki-laki mengalami jumlah emosi yang sama, persepsi mereka berbeda ketika mengungkapkan perasaan tersebut. Meskipun laki-laki mungkin dipandang bersemangat ketika mereka terang-terangan emosional, perempuan lebih cenderung dipandang tidak rasional. Namun, Hirst memperingatkan wanita tidak boleh merasa perlu meminta maaf karena menunjukkan emosi yang sehat.
4. Karena lajang atau tidak mempunyai anak
Keputusan pribadi tentang kehidupan cinta atau struktur keluarga Anda bukanlah urusan siapa pun, melainkan urusan Anda sendiri. Oleh karena itu, Anda tidak perlu meminta maaf karena masih lajang atau tidak mempunyai anak.
5. Untuk kesuksesan
Sering kali, wanita merasa perlu untuk meminta maaf atas kesuksesan profesional mereka. Menurut Smith, salah satu contohnya adalah ketika perempuan lebih menghargai keberuntungan daripada kerja keras atau bakat dalam mendapatkan promosi atau klien baru.
“Banyak wanita harus bekerja lebih keras untuk mencapai kesuksesan mereka. Banggalah pada mereka. Jangan meremehkan mereka. Tidak ada yang memalukan menjadi orang terpintar di ruangan ini," ucap Hirst.
6. Untuk mengatakan "tidak"
Karena anak perempuan sering kali dibesarkan untuk bersikap siap sedia, menyenangkan, dan akomodatif, tidak jarang perempuan merasa bersalah ketika mereka harus mengatakan 'tidak' atau menetapkan batasan yang tegas. Namun, para ahli mengatakan penting untuk merasa bahwa Anda dapat melakukannya tanpa penyesalan. Hal ini tidak hanya akan bermanfaat bagi kesehatan mental dan kesejahteraan tapi juga memungkinkan Anda untuk fokus pada hal-hal yang Anda setujui untuk dilakukan.
7. Untuk memprioritaskan perawatan diri
Para ahli mengatakan, penting bagi semua orang termasuk wanita untuk memprioritaskan tindakan perawatan diri dan Anda tidak perlu merasa bersalah jika terkadang mendahulukan kebutuhan Anda sendiri. “Setiap orang perlu menyegarkan dan memulihkan tenaga. Jangan meminta maaf karena telah menjaga diri sendiri,” ucap Hirst.
8. Untuk perasaan atau ketidakamanan orang lain
Secara khusus, banyak perempuan merasa bertanggung jawab untuk membuat laki-laki merasa aman dan tidak terancam. Padahal tidak semua perasaan orang lain menjadi "tanggung jawab" Anda. Smith mengatakan, wanita harus berhenti meminta maaf ketika mereka tahu bahwa mereka tidak melakukan kesalahan dan harus berhenti mengambil tanggung jawab atas hal-hal yang berada di luar kendali mereka.