IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Intip Pilihan Saham Menarik Hari Ini

Kemarin, IHSG ditutup terkoreksi sebesar 0,30 persen.

Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Rep: Retno Wulandhari Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (4/10/2023). Kemarin, IHSG ditutup terkoreksi sebesar 0,30 persen atau terpangkas 20,57 poin ke level 6.940,88.

"Hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif cenderung melemah terbatas dalam range 6.900-6.970," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya.

Ratih melihat sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari dalam negeri, menurut S&P Global, indeks PMI manufaktur Indonesia periode September 2023 tercatat sebesar 52,3. Hasil tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 53,9, sekaligus berada pada level terendah sejak Mei 2023.

Pertumbuhan output produksi dan pesanan baru melemah, sedangkan ekspor mengalami perbaikan. Secara keseluruhan, industri manufaktur domestik berada di level ekspansif dalam 25 bulan beruntun.

Di sisi lain, pemerintah menyiapkan Dana Insentif Daerah (DID) kepada Pemda dengan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, masing-masing alokasi Rp 1 triliun dan Rp 3 triliun. Pemerintah juga mengalokasikan tambahan Dana Desa Rp 2 triliun kepada 15.097 desa berprestasi di Indonesia.

Dari mancanegara, pada awal pekan, The Fed mengisyaratkan tren suku bunga tinggi akan berjalan lebih lama, bahkan kenaikan suku bunga lanjutan diperlukan jika data menunjukan penurunan inflasi terhenti. Akibat pernyataan tersebut, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun terakselerasi di level 4,79 persen dan menjadi yang tertinggi sejak 2007.

Sementara, tingkat pengangguran di kawasan Eropa pada periode Agustus 2023 tercatat sebesar 6,4 persen, turun dari bulan sebelumnya sebesar 6,5 persen. Jumlah penduduk yang tidak bekerja turun 107 ribu dari bulan sebelumnya sebesar 10,85 juta.

Ajaib Sekuritas pun merekomendasikan sejumlah saham yang layak dipertimbangkan secara teknikal maupun fundamental.

1. TLKM
Buy :3.770
TP :3.880
Stop loss: <3.700


TLKM dalam jangka menengah bergerak sideways, pergerakan harga di atas MA-(5,20,100). Pergerakan harga masih di support dengan indikator stochastic di area oversold.

Pada awal pekan, investor asing melakukan akumulasi saham TLKM di pasar reguler senilai Rp 85,9 miliar. Sementara, pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel dalam upaya membentuk Fixed Mobile Convergence (FMC) berpotensi memberikan efisiensi pada operational cost dan memperluas market share TLKM. Hadirnya integrasi berpotensi mulai tercermin pada kinerja keuangan TLKM di 2024.

2. BRPT
Buy :1.370
TP :1.410
Stop loss: <1.300

BRPT berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star. Pergerakan harga di atas MA-(5,20,100). Indikator stochastic crossing berada di level oversold dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.

Anak usaha BRPT, yaitu BREN sedang dalam proses penawaran perdana (IPO) dengan total dana yang diraih sebesar Rp 3,1 triliun. BREN yang akan listing pada 9 Oktober 2023 mendatang, memiliki 3 aset energi geothermal dengan kapasitas terpasang produksi 886 MW dan pangsa pasar mencapai 38 persen.

3. BIRD
Buy :2.080
TP :2.150
Stop loss: <2.020

BIRD bullish continuation membentuk rounding bottom. Pergerakan harga di atas MA-(5,20,100) dengan volume stabil. Indikator MACD bar histogram dalam momentum positif.

Tingginya mobilitas masyarakat mendorong kinerja BIRD. Per Juni 2023, laba bersih tumbuh 79 persen yoy di level Rp 264 miliar, EBITDA naik 50 persen yoy menjadi Rp 574 miliar dan pendapatan tumbuh 35 persen yoy sebesar Rp 2,09 triliun. BIRD juga terus melakukan ekspansi dengan menambah 1.300 armada dan pemeliharan dengan total belanja modal Rp 2 triliun di 2023.

Baca Juga


*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan maupun kerugian dalam perdagangan di bursa saham Indonesia. Pembaca diharapkan bijak dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler