Tingkatkan Kinerja UUS, Bank Jatim Luncurkan Dual Banking Leveraging Model
Pertumbuhan rata-rata tahunan aset UUS Bank Jatim sejak 2016-2022 sebesar 6,43 persen
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus berupaya menggenjot peningkatan kinerja unit usaha syariah (UUS) yang dimilikinya. Di antara strategi yang dilakukan, yaitu dengan meluncurkan dual banking leveraging model (DBLM).
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menjelaskan, DBLM adalah model bisnis dimana bank mengoptimalkan infrastruktur dan sumber daya konvensional demi memperluas market share perbankan syariah. Konsep tersebut diharapkan dapat membawa dampak terhadap pertumbuhan kinerja keuangan UUS maupun bank konvensional.
"Melalui strategi ini, bank syariah dapat memasarkan produknya melalui tenaga pemasar maupun infrastruktur induknya. Jadi, perusahaan lebih efisien, karena dari sisi cost bisa turun dan sales dapat bersinergi dengan lebih baik," kata Busrul, Jumat (6/10/2023).
Busrul melanjutkan, lewat strategi DBLM, bank syariah tidak menjadikan bank konvensional sebagai saingan, melainkan pelengkap. Strategi ini disebutnya merupakan strategi dalam memacu pertumbuhan berkelanjutan. Konsep DBLM di UUS Bank Jatim nantinya dapat melayani proses pembukaan dana pihak ketiga, pengajuan pembiayaan atau kredit, serta pelayanan customer service produk syariah ataupun konvensional.
Maka dari itu, kata Busrul, DBLM harus diimbangi dengan peningkatan pengetahuan pegawai, khususnya dalam hal perbankan syariah agar implementasinya berjalan maksimal. Busrul mengungkapkan pada tahap awal, DBLM baru ada di cabang utama Bank Jatim yang ada Surabaya.
"Tapi, semoga ke depannya akan ada DBLM di seluruh kantor cabang Bank Jatim. Sebab, dengan DBLM kegiatan bisnis dan operasional di UUS bisa menjadi lebih efisien, sehingga pertumbuhan bisnis dapat lebih cepat," ujarnya.
Busrul memaparkan, pertumbuhan rata-rata tahunan aset UUS Bank Jatim sejak 2016-2022 sebesar 6,43 persen. Angka tersebut masih di bawah pertumbuhan rata-rata bank syariah di Indonesia yang sebesar 13,09 persen.
"Tentu ini akan menjadi harapan kita bersama bahwa dengan adanya DBLM dapat meningkatkan asset UUS Bank Jatim," kata Busrul.
Busrul mengungkapkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan UUS Bank Jatim supaya bisa meningkatkan kontribusi bagi perusahaan. Antara lain produk dan layanan harus kompetitif dalam memenuhi kebutuhan berbagai segmen nasabah, memaksimalkan penggunaan teknologi digital, serta jeli dan gesit dalam menangkap peluang.