Miris Bocah SMP Ditanya Main Apa, ‘Selot... Selot...’
Sebagian remaja mengetahui judi online dari endorse yang ditampilkan Youtuber game.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Judi online terus menjamur dan belum ada sanksi tegas lebih lanjut kepada perusahaan-perusahaannya. Bahkan, kalangan remaja sudah mulai banyak yang ikut-ikutan main judi online, seperti yang dikisahkan seorang pria di platform X.
“Jadi keinget beberapa minggu lalu ngeliat bocah SMP main judi slot di depan warung gitu. Terus gue tanya, ‘Dek main apa itu?’, bocil menjawab, ‘Selot... Selot...’,” ungkap akun @christopher***, menceritakan pengalaman pribadinya, melihat langsung bocah SMP bermain judi online.
Penasaran, ia bertanya darimana mereka tahu permainan tersebut. Dan mereka menjawab dari YouTube channel yang berisi konten Mobile Legend. Ini mengartikan, bahwa sebagian besar remaja mengetahui judi online dari endorse judi online yang ditampilkan konten kreator game.
Ia mengaku kasihan melihat anak-anak remaja yang jika dilihat dari sisi psikologis, mereka masih labil dan mudah terbawa arus. Pertama, anak-anak masih suka mengidolakan figur publik seperti streamers. Jadi apapun yang dilakukan idolanya, pasti ditiru tanpa pikir panjang.
Kedua, psikologis anak belum bisa membedakan antara dunia nyata dan dunia virtual. Judi slot bagi mereka hanya ‘mainan’ biasa, mereka tidak paham bahwa itu adalah benar-benar judi. “Contoh lainnya, sistem gacha dalam game itu juga kan anak-anak nggak tahu kalau mereka dibohongin,” ungkap akun tersebut.
Ketiga, pola pikir anak-anak masih sederhana dan tidak mengerti konsep uang dengan baik. Makanya mereka tidak takut rugi walaupun kalah judi.
“Intinya sih, gabungan antara faktor keidolaan sama pola pikir yang masih labil dan mudah di brainwash,” kata dia.
Influencer memiliki engagement lebih luas sehingga....
Christopher juga melihat para influencer dan artis ini memiliki engagement lebih luas, ada penontonnya yang mungkin sudah bisa berpikir bahwa judi online ini tidak akan pernah menguntungkan, tapi yang menjadi korban endorse ini pun lebih banyak lagi.
Apalagi influencer game, memiliki chance untuk masuk dan menyebarnyanya jauh lebih besar. Karena target mereka anak-anak remaja yang labil dan sangat empuk untuk dijadikan sasaran brainwash judi online.
Anak-anak remaja yang kurang diawasi orang tua, pasti mudah tercuci otak judi online dari streamers game. Saat ini, banyak dari mereka mengalihkan uang yang biasa mereka pakai untuk beli skin dan equipment di dalam game, dipakai coba-coba main judi online.
Bagi Christopher, dampaknya bisa sangat merugikan bagi masa depan mereka. Mulai dari prestasi sekolah jeblok, depresi, nakal, sampai tindak kriminalitas. Belum lagi kalau ngomongin soal kerugian material yang sudah pasti bakal ditanggung orang tuanya.
“Pokoknya miris banget deh melihat anak-anak jadi korban beginian. Pemerintah kalo nggak cepet blokir dan bikin peringatan keras atau menghukum influencer, beginian bakalan cepet nyebar di kalangan remaja-remaja ini,” papar dia mengungkapkan harapannya.