Wanita yang Diduga Dibunuh Anak Anggota DPR Sudah Belasan Tahun tak Pulang ke Rumah

Wanita bernama Dini diduga dibunuh oleh anak anggota DPR yang merupakan kekasihnya.

pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi).. Wanita yang diduga dibunuh anak anggota DPR sudah belasan tahun tidak pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dini Sera Afrianti alias Andini (27) yang diduga dibunuh oleh anak anggota DPR RI dari Fraksi PKB disebut sudah belasan tahun tidak pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ketua RT 12 Kampung Gunung Guruh Girang Saepudin mengatakan terakhir kali melihat korban sekitar 12 tahun yang lalu, saat masih menjadi pelajar.

Baca Juga


"Setelah itu, pergi dari rumah keluarganya di Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat dan tidak pulang-pulang. Sayangnya pas pulang sudah meninggal dunia," kata Ketua RT 12 Kampung Gunung Guruh Girang Saepudin kepada wartawan di Sukabumi pada Jumat, (6/10/2023).

Menurut Saepudin, jenazah Dini tiba di rumah duka pada Jumat, (6/10/2023) pagi sekitar pukul 04.00 WIB setelah pihak keluarga menjemputnya ke Surabaya, kemudian disemayamkan beberapa jam sebelum dimakamkan. Sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah wanita yang nyawanya direnggut oleh kekasihnya berinisial R usai pesta di salah satu klub hiburan malam di Surabaya dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang jarak dari rumahnya sekitar 300 meter.

Ia menambahkan penyebab kematian Dini ini baru diketahui saat salah seorang pihak keluarga korban memberitahu. Di mana sebelum meninggal dunia, korban dan pacarnya sempat mengunjungi klub malam di Surabaya.

Namun, entah apa penyebabnya, sang pacar yang informasinya anak seorang anggota DPR RI ini tega menganiaya Dini hingga tewas dengan cara yang brutal. "Untuk kasus yang dialami korban, saya kurang paham. Namun yang saya tahu Dini tidak pulang-pulang ke kampung dan selama itu tidak ada kabar tentang dirinya dan tahu-tahu pulang sudah dalam kondisi meninggal," ujarnya.

Saepudin mengatakan dirinya tidak mengetahui sifat Dini seperti apa, ditambah saat masih di Kampung Gunung Guruh Girang usianya masih belia atau masih duduk di bangku sekolah. Seperti dibelumnya, kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian wanita muda asal Kabupaten Sukabumi, setelah korban dengan pacarnya yang sama-sama terpengaruh minuman keras usai pesta di salah satu tempat hiburan malam di Surabaya bertengkar. 

Diduga karena terpengaruh minuman keras, pacar korban secara brutal menganiaya Dini hingga meregang nyawa. Bahkan jasad Dini pun dimasukkan ke dalam bagasi mobil milik terduga pelaku.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler