Tiga Masjid di Malaysia Gelar Shalat Hajat untuk Palestina
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 413 warga Palestina gugur.
REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Tiga masjid di Malaysia, yang berada di bawah naungan Departemen Pembangunan Islam (Jakim) Malaysia, menggelar shalat Hajat. Hal ini dilakukan untuk mendoakan kesejahteraan umat Islam di Palestina.
Upaya solidaritas ini dilakukan usai pelaksanaan shalat Isya, Senin (9/10/2023) malam. Tiga masjid yang dimaksud, yaitu Masjid Nasional di Kuala Lumpur, Masjid Putra dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin di Putrajaya, juga menggelar pengajian Qunut Nazilah.
Menteri Agama di Departemen Perdana Menteri, Datuk Mohd Na’im Mokhtar, mengatakan semua masjid dan surau di bawah lingkup Departemen Agama Islam Wilayah Federal (Jawi) telah diminta untuk mengadakan shalat Hajat pada waktu yang bersamaan.
"Saya menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menunaikan shalat hajat dan membaca Qunut Nazilah, serta mendoakan saudara-saudari Muslim kita di Gaza, Palestina,” ujar dia dalam sebuah pernyataan, dikutip di Malay Mail, Selasa (10/10/2023).
Mohd Na’im juga meminta departemen dan dewan agama negara bagian, untuk memperhatikan seruan mengadakan shalat di masjid dan surau di wilayah mereka.
Kementerian Kesehatan Palestina terbaru melaporkan sedikitnya 413 warga Palestina gugur. Sebanyak 2.300 lainnya mengalami luka-luka, akibat bentrokan terbaru Palestina-Israel di Jalur Gaza yang pecah pada 7 Oktober lalu.
Selain menggelar shalat Hajat dan berdoa, pemerintah Malaysia juga berencana menyalurkan bantuan melalui Dana Perwalian Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina (AAKRP) yang dikelola Kementerian Luar Negeri. Bantuan senilai 1 juta ringgit Malaysia ini diberikan, menyusul konflik dan kekerasan yang terjadi saat ini.
Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, upaya ini merupakan langkah cepat Malaysia dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Palestina. Mereka disebut sangat membutuhkan berbagai bentuk bantuan.
"Pemerintah akan terus memfasilitasi proses penyaluran bantuan kepada Palestina secepat mungkin,” ucap dia. Hal ini ia sampaikan saat mengakhiri perdebatan mosi Perkembangan Terkini Konflik Palestina-Israel di Dewan Rakyat.
Ahmad Zahid juga meminta Anggota Parlemen (MP) untuk berkontribusi pada bantuan dana yang tersedia di lobi Parlemen hari ini. Hal ini disebut sebagai tanda solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Pada saat yang sama, Wakil Perdana Menteri malaysia ini mengatakan negaranya akan terus mendesak semua badan regional dan internasional, untuk mengadakan sesi atau pertemuan khusus sesegera mungkin dan terus menerus, tanpa menunggu pecahnya konflik berdarah.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh dan solidaritas para anggota parlemen selama sesi debat, dalam membela dan mengadvokasi hak-hak rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali hak-haknya yang selama ini teringkari.
"Hari ini, sekali lagi kita bersatu menyuarakan hak-hak rakyat Palestina. Semangat inilah yang diharapkan masyarakat dari para anggota parlemen, dalam memperjuangkan isu-isu kemanusiaan global," kata dia