Pemeran Hulk Bersuara Soal Perang Israel-Palestina, Warganet: Jangan Netral, Mark!
Pemeran Hulk, Mark Ruffalo, ikut bersuara untuk menghentikan peran Israel-Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeran Hulk, aktor Mark Ruffalo, mengunggah kalimat ajakan bagi pengikutnya di Instagram agar ikut bersuara untuk menghentikan perang antara Israel dan Palestina. Dia juga mengungkapkan dukanya atas korban jiwa dari kedua negara.
“Mengenai peristiwa tragis yang terjadi di Israel dan Gaza, saya turut berduka cita atas penderitaan dan hilangnya nyawa dan orang-orang terkasih yang tak bisa terucap. Karena kekerasan yang mengerikan ini harus diakhiri,” ujar Mark dalam unggahan tersebut.
“Tentu saja saya tidak punya jawabannya, tetapi saya merasa sangat penting untuk fokus pada keberadaan dan realitas kemanusiaan kita bersama. Kesucian kemanusiaan kita diharapkan dapat menyembuhkan luka perpecahan yang tak terbayangkan ini,” kata dia lagi.
Hal tersebut mengundang beragam respons dari warganet, namun tampaknya sebagian besar menuliskan Free Palestine. “Mark kamu dikenal selalu mendukung Palestina. Jangan biarkan media menekan pandanganmu. Free Palestine,” tulis akun @_zaidq***.
“Itu bukan sekadar pembagian lahan, tapi jauh lebih besar lagi. Orang-orang Palestina telah hidup dalam teror negara aparteis selama 75 tahun. Mereka merasa itu sudah cukup. Tidak akan ada kata damai selama mereka masih hidup dalam opresi. Bagaimana mungkin bisa terucap kata damai, jika masih ada orang yang kena opresi? Sejarah mengatakan itu tidak mungkin. Kami menolak penindak opresi dan penjajah (bendera Palestina),” tulis akun @ajnabi***.
“Jangan netral Mark, jangan lakukan itu. Tolong baca apa yang sudah dilalui orang-orang Palestina selama beberapa dekade. Kamu harus buka matamu dan melihat. Jangan seperti mereka,” tulis akun @lostdreamer***.
Jangan biarkan mereka membungkammu...lanjutkan membaca>>
“Free Palestine. Aku menyesal mereka telah memaksamu untuk diam dan netral. Kamu tahu apa kebenarannya dan apa yang sedang terjadi. Jangan biarkan mereka membungkammu,” tulis akun @mr_***.
Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat. Serangan Hamas ini dilakukan, setelah sejak Januari hingga September 2023, Israel tidak pernah berhenti melakukan tindakan opresi kepada warga Palestina.
Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza, yang menargetkan bangunan tempat tinggal, rumah sakit, dan menewaskan masyarakat sipil. Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan hampir 400 orang, termasuk anak-anak tewas dalam serangan Israel, sedangkan lebih dari 2.000 lainnya luka-luka, sejak serangan itu dimulai pada Sabtu (7/10/2023).
Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan saat ini terdapat hampir 74 ribu pengungsi yang berada di 64 tempat penampungan UNRWA. Jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat karena penembakan besar-besaran dan serangan udara terus berlanjut termasuk di wilayah-wilayah sipil.