Perang di Gaza, Timnas Palestina Gagal Terbang ke Malaysia dan Mundur dari Merdeka Cup

Merdeka Cup dijadwalkan berlangsung pada 13-17 Oktober 2023 di Malaysia.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Para pemain timnas sepak bola Palestina.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim nasional (timnas) Palestina mundur dari turnamen Merdeka Cup di Malaysia. Asosiasi Sepak Bola Negeri Malaya (FAM) mengumumkan hal itu.

Ini merupakan turnamen persahabatan. Situasi di Palestina tidak kondusif. Ada ketegangan yang dipicu pertempuran pejuang Hamas dan Israel.

Merdeka Cup dijadwalkan berlangsung sejak akhir pekan ini. Tepatnya pada 13-17 Oktober 2023. Awalnya, selain Lions of Canaan, India, Tajikistan, serta tuan rumah jadi peserta.

"Tim Palestina, terpaksa mundur dari keikutsertaan di (Merdeka Cup) edisi ke-42 ini karena tidak bisa terbang ke Kuala Lumpur akibat situasi ketegangan di negera tersebut saat ini," demikian pernyataan FAM, dikutip dari thenationalnews.com, Selasa (10/10/2023).

Skuad polesan Makram Daboub awalnya dijadwalkan bertemu Tajikistan pada Jumat (13/10/2023). Pemenangnya akan berhadapan dengan India atau Malaysia. Kini Tajikistan sudah mendapat bye untuk langsung ke partai puncak.

"Perubahan format tersebut merupakan solusi terbaik yang dicapai dalam pertemuan khusus antara FAM selaku penyelenggara Piala Merdeka 2023, dengan tim India dan Tajikistan, dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu pasca-mundurnya Palestina," pernyataan tambahan dari FAM.

Palestina akan bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Lebanon dan Australia pada November 2023. Lions of Canaan juga lolos ke Piala Asia tahun depan di Qatar. Turnamen tersebut berlangsung sejak 12 Januari-10 Februari 2024.'

Belum diketahui apakah anak asuh Daboub bisa menjalani semua agenda tersebut atau tidak. Ini bergantung pada dinamika di jalur Gaza. Hari demi hari ketegangan berlanjut.

Saluran TV Israel mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 orang. Kemudian 2.600 terluka. Sisanya puluhan manusia ditawan.

Kementerian Kesehatan Gaza menginformasikan setidaknya 687 warga Palestina meninggal dunia. Belum terhitung banyak yang terluka dan cedera. Itu karena serangan balasan dari Israel.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler