Kisah Allah Mengabulkan Doa Nabi Nuh

Doa Nabi Nuh yang dikabulkan Allah mengakibatkan seluruh bumi terendam banjir

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi mengaji kisah Nabi Nuh.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karunia yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya datang dalam berbagai bentuk, salah satunya hujan. Turunnya air dari langit ke Bumi ini membawa sejumlah manfaat dan berkah, salah satunya menyejukkan bumi dan mengairi tanaman.

Baca Juga


Meski demikian, jika hujan turun dalam jumlah yang berlebih dan tidak mampu ditampung Bumi, hal ini akan menyebabkan bencana, seperti banjir dan longsor. Hal yang sama juga terjadi di zaman Nabi Nuh, yang mana air bah kala itu berlangsung hingga 40 hari.

Banjir atau air bah yang terjadi kala itu bukanlah banjir biasa. Dalam QS Qamar ayat 11-12 disebutkan,

فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِروَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَىٰ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ

Artinya: Lalu Kami bukakan pintu pintu langit dengan menurunkan air yang tercurah, dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah air-air itu sehingga meluap menimbulkan keadaan bencana yang telah ditetapkan."

Berdasarkan Tafsir Al-Muyassar dari Kementerian Agama Arab Saudi, disebutkan bahwa Allah SWT mengabulkan doa Nuh. Pintu-pintu langit dibuka dengan air hujan lebat. Bumi atau tanah juga dibelah hingga memancarkan mata air yang deras.

Selanjutnya, air yang turun dari langit ini bertemu dengan air Bumi, sehingga membinasakan mereka yang sudah Allah SWT tetapkan bagi mereka, sebagai balasan atas kesyirikan mereka.

Hal yang sama juga disampaikan Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi dalam karyanya An-Nafahat Al-Makkiyah. Ia menyebut Surat Al-Qamar ayat 11-12 merupakan bentuk kabar dari Allah SWT yang mengabulkan doa Nuh.

Atas kuasa-Nya, Allah membuka pintu-pintu langit atau awan dan ditimpakan air dari langit dengan cucuran yang banyak. Setelahnya, meluaplah Bumi yang pada saat bersamaan memuntahkan air yang sangat banyak deras.

"Maka bertemulah air dari langit dan dari bumi atas ketetapan Allah dan kuasa-Nya, dan air itu membinasakan ereka orang-orang kafir yang sombong," ujar dia.

Kementerian Agama RI dalam Tafsir Ringkasnya juga menyebut Surat Al-Qamar Ayat 11-12 memberitakan soal doa Nabi Nuh yang dikabulkan Allah SWT. Pintu-pintu langit dibuka, awan mencurahkan hujan dan membanjiri permukiman kaum Nabi Nuh dengan air yang tercurah deras, serta Bumi menyemburkan mata-mata air dalam waktu bersamaan.

Karena dahsyatnya peristiwa itu, maka bertemulah air-air yang tercurah dari langit dan tersembur dari Bumi itu, sehingga meluap dan menimbulkan keadaan dan bencana yang telah ditetapkan untuk menghukum kaum yang mengingkari rasul-Nya.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler