Pengamat Ungkap Vitalnya Fondasi Erick di BUMN untuk Wujudkan Indonesia Maju 2045

BUMN punya kekuatan besar sebagai motor penggerak ekonomi dan agen pembangunan.

ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, mengatakan upaya pemerintah mewujudkan Indonesia Maju pada 2045 tergantung performa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Piter menyebut BUMN punya kekuatan besar sebagai motor penggerak ekonomi dan agen pembangunan untuk merealisasikan target tersebut. 

Baca Juga


"Saya melihat kebijakan BUMN sudah benar. Pak Menteri BUMN Erick Thohir membuat holding dan memperbaiki tata kelola, termasuk menyerahkan salah kelola dana pensiun ke penegak hukum. Itu upaya konkret buat BUMN lebih baik," ujar Piter dalam webinar bertajuk "Motor Penggerak Ekonomi Nasional" yang diselenggarakan Republika di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Piter mengatakan, Erick yang disebut sebagai cawapres pilihan anak muda itu telah membawa perubahan besar dengan mengalihkan fokus BUMN terhadap mesin ekonomi baru dan perlahan meninggalkan model mesin ekonomi lama. Menurut Piter, Erick sangat paham dengan model mesin ekonomi lama yang membuat operasional menjadi tidak produktif dan efisien, serta menghasilkan kualitas yang rendah. 

Erick, lanjut Piter, terus mendorong BUMN lebih efisien dengan penggunaan model ekonomi baru yang erat dengan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi, seperti industri rantai pasok kendaraan listrik. Hal ini tak sekadar membuat BUMN adaptif, melainkan juga mampu meningkatkan daya saing dan keberlanjutan. 

"Perekonomian Indonesia ke depan hendaknya didukung pemanfaatan teknologi baru. Indonesia harus keluar dari jebakan teknologi menengah yang kurang produktif, dan kurang mensejahterakan," ucap Piter.

Piter mengatakan, kontribusi BUMN kepada negara dapat kian meningkat asalkan mendapat dukungan dari model sistem ekonomi nasional. Piter menyebut kebijakan sektoral, fiskal, dan moneter, sangat menentukan gerak BUMN untuk bekerja lebih cepat dan efsisien dalam menumbuhkan perekonomian negara. 

"Tidak ada yang membantah kontribusi BUMN begitu besar terhadap ekonomi kita, tapi kalau berada di dalam sistem ekonomi yang bergerak efisien, kontribusinya akan lebih maksimal," kata Piter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler