Sudahkah Benarkah Cara Kita Bersihkan Telinga?

Gunakan obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran agar mudah dikeluarkan.

Republika/ Raisan Al Farisi
Dokter melakukan pembersihan kotoran telinga kepada warga.
Rep: Meiliza Laveda Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telinga memiliki mekanisme sendiri untuk mengeluarkan kotoran. Sayangnya, tidak semua orang membersihkannya dengan benar. Kebanyakan mereka hanya membersihkan pada telinga bagian luar. Untuk membersihkan kotoran di dalam, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. 

Baca Juga


Berikut tip membersihkan telinga seperti dikutip dari situs Siloam Hospitals.

1. Gunakan obat tetes telinga

Cara membersihkan telinga dengan benar yang pertama adalah menggunakan obat tetes telinga. Obat tersebut dapat melunakkan gumpalan kotoran sehingga akan lebih mudah dikeluarkan.

Obat tetes telinga bisa didapatkan secara bebas di apotek. Namun, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai anjuran yang tepat dalam penggunaannya, terutama jika sedang mengalami infeksi telinga atau pernah menjalani operasi telinga.

2. Minyak zaitun

Penumpukan serumen atau kotoran telinga bisa terjadi karena bagian dalam telinga terlalu kering. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat melembapkan serumen dan bagian dalam telinga dengan minyak zaitun. Caranya yaitu meneteskan minyak sebanyak satu tetes ke telinga yang mengalami gangguan.

Dibandingkan dengan obat tetes telinga, cara ini akan membutuhkan waktu lebih lama untuk melunakkan serumen hingga dapat keluar dengan sendirinya. Meski begitu, minyak zaitun jarang menyebabkan alergi atau iritasi sehingga lebih aman digunakan. Anda dapat menerapkan cara ini secara rutin agar mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Periksa ke dokter THT

Cara membersihkan telinga yang paling baik dan efektif adalah langsung mengunjungi dokter THT agar mendapatkan perawatan telinga secara profesional. Dokter akan menggunakan alat sedot khusus (suction) untuk mengeluarkan kotoran telinga.

Biasanya dokter juga akan meresepkan obat-obatan, seperti peroksida karbamid apabila penumpukan kotoran telinga terus berulang. Anda disarankan melakukan pemeriksaan telinga setidaknya enam bulan sekali untuk menjaga kesehatan telinga.

Di luar ini, ada beberapa kesalahan dalam membersihkan telinga, seperti berikut.

1. Penggunaan cotton bud

Menggunakan cotton bud merupakan cara membersihkan telinga yang masih sering diterapkan oleh banyak orang. Padahal cotton bud atau alat pengorek telinga lainnya justru perlu dihindari karena dapat menyebabkan kotoran semakin terdorong ke dalam bahkan berisiko tersangkut di telinga.

2. Terlalu sering bersihkan telinga

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, telinga memiliki mekanismenya sendiri untuk menghilangkan kotoran dari dalam sehingga Anda tidak perlu terlalu sering membersihkannya. Anda hanya disarankan membersihkan telinga apabila merasakan beberapa kondisi berikut.

  • Timbul bau tidak sedap dari telinga
  • Telinga terasa nyeri
  • Telinga berdenging
  • Merasakan sensasi penuh di telinga
  • Pusing dan batuk

3. Penggunaan ear candle

Ear candle merupakan teknik membersihkan telinga menggunakan lilin untuk mengangkat serumen atau kotoran lainnya yang terdapat di dalam telinga. Ear candle dilakukan oleh terapis dengan memasukkan ujung lilin ke dalam telinga dan menyalakan api di ujung lainya.

Namun, hingga saat ini ear candle belum terbukti efektif untuk membersihkan liang telinga. Selain itu, penggunaan ear candle sendiri berisiko menyebabkan luka bakar karena menggunakan api, sehingga cukup berbahaya jika dilakukan tanpa menggunakan teknik yang benar. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler