Selain Orasi, Massa Aksi Solidaritas di Yogyakarta Galang Donasi untuk Palestina
Aksi solidaritas untuk Palestina digelar di Titik Km Nol Kota Yogyakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) menggelar aksi solidaritas di Titik Km Nol Kota Yogyakarta, Jumat (13/11/2023). Aksi tersebut digelar menyikapi serangan yang dilakukan Israel terhadap umat Muslim di Palestina.
"Aksi ini adalah aksi solidaritas teman-teman di Yogya, para ulama, para tokoh di FUI ya ini yang bisa kami lakukan dari jauh dengan dukungan secara moril dengan memberikan doa-doa yang terbaik dan juga donasi untuk membantu saudara-saudara kita yang di Palestina," kata Humas FUI, Ardiyanto.
Ia mengatakan aksi solidaritas tersebut merupakan aksi yang sangat spontan sebagai respons umat Islam melihat perkembangan yang ada di Gaza Palestina. Ia pun mengecam pemboman yang dijatuhan ke Palestina.
"Saat ini dalam kondisi yang semakin berat karena Israel membabi-buta, bahkan laporannya sudah menjatuhkan 6,000 bom dalam enam hari sama dengan yang dijatuhkan Amerika ke Afganistan dalam satu tahun," kata dia.
Ditambahkan, serangan Israel juga dinilai telah meluluhlantahkan Palestina, bahkan kemudian menghentikan suplai listrik dan suplai air di Palestina. Selain itu bantuan kemanusiaan yang akan dateng ke Gaza juga dilarang.
"Artinya ini seakan-akan sudah kondisinya berat dan dibiarkan untuk dimusnahkan oleh Israel," ujarnya.
Ardiyanto mengatakan sebanyak 5,000 massa meramaikan aksi tersebut. Selain orasi, dalam aksi solidaritas tersebut juga akan dilakukan penggalangan infak dan bantuan kemanusiaan.
Ia pun menyebut aksi serupa akan kembali dilakukan apabila keadaan di Palestina tidak kunjung membaik.
"Saya kira ini kita akan terus memantau perkembangan di Palestina. Dan melalui aksi ini juga kemarin melalui tokoh-tokoh, ulama-ulama kita menyerukan ke masjid-masjid untuk khotbah-khotbah Jumat, kemudian infak-infak pengajian, infak Jumatan semuanya digalang untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina," kata Ardiyanto.