UMJ Teken 2 MoU Kerja Sama dengan Bandara Internasional Kertajati, Ini Isinya
Bandara International jawa Barat akan memiliki kota mandiri, yakni Kertajati Aerocity
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melalui Pusat Kajian Kebijakan Publik (PKKP) meneken nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan PT. Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jumat (13/10/2023).
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan mempunyai sebuah kota mandiri didekatnya yakni Kertajati Aerocity. Pada kluster ini akan dikembangkan kawasan residensial, perkantoran, hotel, mall dan komersial yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang.
Ada dua perjanjian kerja sama yang ditandatangani dengan PT. BIJB dan PT PPRO BJB Aerocity. Perjanjian kerja sama melingkupi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, pengkajian isu strategis kebijakan, peningkatan partisipasi publik dalam pemerintah dan industri.
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Rektor UMJ Prof Ma'mun Murod, didampingi oleh Ketua PKKP Rahmat Salam, dengan Direktur Utama PT BJIB Muhammad Singgih dan Direktur PT PPRO BJB Aerocity Yunas Rudianto.
Rektor UMJ, Prof Ma’mun Murod, menyambut baik adanya kerja sama ini. Ma'mun berharap kerja sama ini dapat terimplementasikan. Menurutnya, UMJ memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang lengkap sehingga dapat mendukung kerja sama dalam berbagai lingkup.
Kerja sama ini juga menghasilkan rencana adanya pembuatan rumah sakit dan Perguruang Tinggi Muhamamdiyah bertaraf internasional di Kota Kertajati Aerocity. Hal itu diungkapkan oleh Ketua PKKP Rahmat Salam.
"Tentunya, rencana itu dilakukan secara bertahap dengan kerja sama lainnya yang kita akan jembatani untuk meramaikan operasional BIJB," ungkap Rahmat saat diwawancarai dilokasi.
Direktur Utama BIJB Muhamamd Singgih menjelaskan, MoU dengan UMJ merupakan langkah strategis. Menurutnya, Muhammadiyah adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Singgih berharap Muhammadiyah ikut berperan membantu pertumbuhan BIJB dan Kota Aerocity.
"Dengan MoU tersebut bisa mengawali kerja sama yang baik, tentunya saling menguntungkan antara Muhammadiyah dan bandara. Kita berharap Muhamamdiyah mengambil kesempatan dalam pengembangan BIJB dan Aerocity, "jelas Singgih.
Dalam sesi lain, Direktur Aerocity Yunas Rudianto mendukung adanya rencana pembangunan rumah sakit dan Perguruan Tinggi Internasional muhammadiyah di Kota Aerocity. Ia menilai bahwa itu merupakan peluang dalam membantu kemashlatan umat.
Turut hadir Kaprodi Ilmu Administrasi Publik Nida Handayani, Sekprodi Dini Gandiniurbaningrum, dan Kaprodi Magister Ilmu Administrasi sekaligus tim pengembangan PKKP Izzatusolikhah.