Tips Agar Gaji tak Numpang Lewat
Apakah gaji kamu cepat habis dan hanya sekadar lewat?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah kamu termasuk yang merasa gaji mudah habis meski masih jauh dari tanggal tua? Apakah itu terjadi karena UMP yang tak sebanding dengan harga-harga kebutuhan pokok yang terus naik atau karena habis untuk hura-hura?
Perencana keuangan OneShildt, Agustina Fitria Aryani mengatakan, mengatakan UMP atau upah minimum provinsi dihitung berdasarkan standar hidup layak di setiap provinsi untuk hidup satu orang. UMP juga disesuaikan setiap tahunnya, antara lain dengan memperhitungkan inflasi.
“Tentu pemerintah juga punya kebijakan dalam menetapkan berapa kenaikan UMP. Tidak serta merta saat inflasi naik bulan ini, maka UMP ikut naik,” ujar Agustina saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/10/2023).
Lalu pergerakan inflasi juga di luar kendali masyarakat secara perorangan, maka sebaiknya masyarakat yang harus menyesuaikan diri dengan mengatur pengeluaran. Usahakan untuk mendahulukan pengeluaran prioritas seperti makanan pokok, transportasi untuk bekerja, tagihan listrik dan air, serta kewajiban lainnya. Jika suatu bahan makanan pokok melonjak, maka perlu kreativitas mencari alternatif pengganti.
“Jika tanggungan banyak sehingga UMP tidak memadai, maka perlu mencari peluang mendapatkan pemasukan lain. Ini bisa dibicarakan bersama dengan keluarga,” kata Agustina.
Lantas bagaimana agar gaji tidak numpang lewat? Cara paling mudah dan efektif adalah dengan membuat alokasi dana per pekan, khususnya untuk pengeluaran sehari-hari. Dan, wajib mematuhi alokasi dana tersebut.
Jangan tergoda untuk membeli di luar alokasi yang sudah ditetapkan. Jika ada penawaran atau promo dari platform online yang dirasa mengganggu, maka matikan notifikasi.
Jika berharap kenaikan gaji, tentu harus diimbangi dengan peningkatan keahlian, kompetensi, dan lainnya. Jadi, jika ingin mendapatkan gaji yang lebih baik, maka harus berinvestasi pada diri sendiri, misalnya dengan mengikuti training, seminar, dan lainnya.
“Penghasilan naik juga tidak menjamin gaji tidak cepat habis. Karena pada akhirnya kebiasaan membeli atau berbelanja yang harus dikendalikan,” ujar Agustina.