Erick Thohir Sebut Upaya BUMN Bantu UMKM dan Pekerja Migran tak Main-main

BUMN mendukung UMKM bersaing dan melindungi pekerja Indonesia di luar negeri.

Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dan Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati (kiri) dalam konferensi pers mengenai Windownesia di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di mancanegara kian terasa di era kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, penetrasi BUMN di dunia internasional terus meningkat. 

Baca Juga


Erick tak sekadar ingin BUMN go global, melainkan juga menjadi pendukung utama bagi produk UMKM bisa bersaing di pasar internasional maupun melindungi para pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri. 

"BUMN ini enggak main-main, tiga tahun terakhir ini, kita bekerja keras hadir buat rakyat dalam titik-titik yang berbeda, apakah untuk PMI, diaspora, atau UMKM dengan strategi yang berbeda-beda," ujar Erick dalam konferensi pers mengenai Windownesia di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Pria yang namanya disebut-sebut sebagai cawapres terkuat itu mengapresiasi langkah Sarinah yang bekerja sama dengan Dufry AG (Avolta) membuka Windownesia di Perth, Australia. Erick menyebut dukungan Dufry sebagai operator toko bebas bea terbesar akan meningkatkan promosi produk-produk unggulan Indonesia ke pasar global.

"Saya mengucapkan selamat kepada Ibu Fetty (Dirut PT Sarinah) dan juga terima kasih Dufry yang percaya memberikan kesempatan kita mulai membuka Windownesia di Perth. Ini pasar yang positif," ucap Erick. 

Erick mengatakan BUMN pun telah membantu banyak diaspora Indonesia untuk meningkatkan skala usaha mereka di luar negeri. Erick mencontohkan dukungan BNI terhadap restoran Padang di Den Haag, Belanda, Warung Lapek Jo. 

Selain itu, BNI pun membuka kesempatan bantuan pembiayaan terhadap 15 restoran Indonesia di Hong Kong. Erick ingin BUMN mendorong lebih banyak lagi diaspora untuk membuka restoran di luar negeri agar produk kuliner Indonesia semakin dikenal.

"Ada juga diaspora di Hong Kong yang kebetulan namanya Ibu Sarinah, dia membuka produk Indonesia di 180 titik di Hong Kong," lanjut Erick. 

Tak hanya dari kaca mata bisnis, Erick menilai BUMN juga dapat berkontribusi memberikan perlindungan finansial untuk para PMI. Erick menyebut banyak PMI yang tidak memiliki asuransi bahkan tabungan selama merantau di negeri orang.  

"Melalui BNI, jadi ada konsolidasi data, pekerja migran ini sudah punya rekam jejak di bank nantinya. Mereka bisa menabung dan ketika mereka pulang ke Indonesia, mereka bisa mulai usaha juga," kata Erick. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler