Erick Thohir Terus Dorong BUMN Kembangkan Mandalika Jadi Sport Tourism

Hutama Karya menerapkan beberapa teknologi dan inovasi berkelanjutan.

Republika/Thoudy Badai
Menteri BUMN Erick Thohir.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) mendukung upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam mengembangkan sektor pariwisata pada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Hutama Karya mengerjakan Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) paket II yang berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan  pembangunan sirkuit Mandalika sudah selesai dilakukan, namun fasilitas sarana pendukung destinasi wisata KEK Mandalika tersebut terus dikembangkan. "Kawasan ini kita kembangkan untuk sport tourism,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan proyek MUTIP paket 2 ini menjadi bagian dari penyelenggaraan MotoGP di mana Hutama Karya mengerjakan fasilitas penunjangnya seperti area parkir utara, podium, jalur area kru (paddock), pit pump, helipad, beautifikasi Bukit Jokowi, pagar batas sirkuit, gerbang sirkuit serta modifikasi pusat kendali balapan.


Selain itu juga membangun sejumlah infrastruktur utama lainnya seperti jalan, saluran utilitas serta penerangan yang berada di zona timur KEK Mandalika. “Saat ini proses pekerjaan fisik sudah selesai sesuai target, dan siap digunakan untuk gelaran MotoGP yang dilaksanakan pada 13-15 Oktober 2023,” katanya.

Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan, kali ini Hutama Karya menerapkan beberapa teknologi dan inovasi berkelanjutan, seperti penggunaan CCTV panel surya untuk memonitor pekerjaan secara tepat waktu dan dapat diakses secara daring.

Selain itu, pengaplikasian CDE (Common Data Environment) pada tahap persetujuan, distribusi, dan monitoring dokumen agar menghemat penggunaan kertas maupun distribusi data secara digital serta penerapan Civil 3D untuk menganalisa kesesuaian desain terhadap kondisi lapangan sehingga diperoleh informasi kebutuhan sumber daya maupun metode kerja yang efektif dan efisien.

“Selama pelaksanaan, tim di lapangan mengimplementasikan sistem kerja yang berorientasi pada ESHS (Environmental, Social, Health and Safety) secara baik sehingga tidak terjadi risiko kerja maupun konflik sosial serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan selama dan setelah proses konstruksi,” jelas Tjahjo.

Proyek yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, (Adhi Karya) (KSO HK-Adhi) di mana porsi Hutama Karya 55 persen dan Adhi 45 persen, telah dimulai sejak 15 Juni 2021 sampai 30 September 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp 728,6 miliar.

Tjahjo mengatakan komitmen perusahaan bukan hanya menyelesaikan pembangunan secara tepat waktu dan tepat mutu, namun juga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Hutama Karya turut andil dalam memberikan beasiswa prestasi masing-masing sebesar Rp 1 juta kepada 18 siswa SD dan 12 siswa SMP dari keluarga kurang mampu.

Kemudian, menyalurkan bantuan hewan kurban dalam bentuk uang tunai senilai Rp 25 juta, donasi pengembangan pemberdayaan kawasan senilai Rp 20 juta, program donor darah dan vaksinasi, serta penanaman 300 bibit bakau di sekitar area proyek.

Diungkapkan, Hutama Karya telah memiliki portofolio yang baik dengan merampungkan beberapa pembangunan sarana pendukung pada ajang internasional. Di antaranya World Superbike  2021-2023, MotoGP 2022-2023, serta infrastruktur yang menunjang kegiatan KTT G20 pada 2022.

"Diharapkan adanya penataan pada KEK Mandalika dan penyelesaian proyek MUTIP paket 2 dapat menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi di kawasan yang merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia serta meningkatkan perekonomian nasional dan daerah," kata dia.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler