Pemprov Kalsel Dinobatkan Sebagai Provinsi Terbaik Penanggulangan Bencana
Penghargaan diberikan sebagai wujud apresiasi dari BNPB.
REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dinobatkan sebagai provinsi terbaik tingkat nasional di bidang klaster logistik penanggulangan bencana. Penobatan dilakukan berdasarkan prestasi BPBD Kalsel yang secara cepat membentuk klaster logistik di bidang penanggulangan bencana.
Sebagai wujud apresiasi tersebut , pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan anugerah penghargaan terbaik di tingkat nasional.
"Alhamdulillah, berkat inisiasi Gubernur Kalsel, bertepatan pada Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Sulawesi Tenggara kemarin, BPBD Kalsel dinobatkan sebagai provinsi terbaik nasional sebagai penginisiasi pembentukan klaster logistik penanggulangan bencana," kata Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah, Ahad (15/10/2023).
Suria menjelaskan, keberadaan klaster logistik penanggulangan bencana di tingkat daerah sangat penting. Selain untuk memudahkan koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder dan masyarakat di bidang ketersediaan logistik juga memudahkan upaya percepatan penanggulangan bencana.
Klaster logistik penanggulangan bencana di Provinsi Kalsel juga dilengkapi dengan kekuatan payung hukum berupa SK Gubernur tentang Pembentukan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana. Sementara itu, berdasarkan siaran pers BNPB melalui Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan, tugas dan fungsi masing-masing stakeholder yang masuk dalam keanggotaan Klaster Logistik Daerah dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Dr Lilik Kurniawan, mengatakan, penanganan bencana perlu sejalan dengan logistik dan peralatan yang memadai. Memperbaiki tata kelola logistik dan peralatan merupakan hal sangat penting, berdasatkan data WFP 73 persen urusan penanganan darurat selesai apabila logistik dan peralatannya terpenuhi.
"Tapi tidak cukup logistik saja, perlu adanya sumber daya manusia yang mampu mengelolanya. Sehingga kita perlu memperkuat tata kelola ini menjadi lebih baik,” kata Lilik.