Sampah Menggunung di Sejumlah TPS Pasar Kota Bandung
Kuota pembuangan yang ditambah tidak cukup selesaikan masalah sampah Bandung.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung menyebutkan saat ini pihaknya fokus menangani sampah yang menumpuk hingga menggunung di beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di beberapa titik pasar di Kota Bandung. “Jadi memang salah satu masalah adalah TPS di pasar, Alhamdulillah, TPS Pasar Sederhana sudah kita bereskan, TPS Pasar Kosambi juga beres, kita akan berlanjut ke TPS Pasar Cikutra dan terus ke pasar pasar lain,” kata Kepala DLHK Kota Bandung, Dudy Prayudi di Bandung, Ahad (15/10/2023).
Dudy mengatakan, hingga saat ini kuota pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti masih terbatas dan dikatakan belum normal secara keseluruhan. Meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menambah kuota membuang sampah bagi empat wilayah kabupaten dan kota di Bandung Raya, dia mengatakan kuota tersebut masih belum cukup untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung.
“Tetap saja bagi kita penambahan itu belum mencukupi karena situasi di sana juga belum pulih sepenuhnya,” katanya.
Dia menyebut hingga saat ini jumlah pengangkutan sampah harian menuju zona darurat TPA Sarimukti mencapai 165 ritase atau sekitar 660 ton pengiriman sampah setiap harinya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menegaskan perlu adanya penjagaan di setiap TPS. Masyarakat boleh membuang sampah ke TPS, tapi itu betul-betul hanya residu.
"Kita juga perlu reduksi perilaku masyarakat yang buang sampah di jalan," katanya.
Oleh karena itu, ia menegaskan kepada aparatur wilayah untuk fokus memperhatikan masalah sampah di wilayahnya pada masa darurat sampah.
"Masa darurat sampah itu sampai 25 Oktober 2023. Sampah di Kota Bandung ini progresnya sudah berjalan baik. Namun, untuk ideal masih jauh, soalnya masih tergantung ke TPA,” kata Ema.