Liga Arab-Uni Afrika Kecam Genosida Warga Palestina, Mayoritas UE dan AS Pro Israel

Uni Afrika dan Liga Arab bela Palestina, mayoritas negara Barat dukung Israel

AP Photo/Hasan Islayeh
Warga Palestina membawa seorang anak yang tewas dalam serangan udara Israel di Deir el-Balah Jalur Gaza, Ahad (15/10/2023). Israel masih membombardir jalur Gaza yang mengakibatkan warga Palestina meninggal. Unicef mencatat lebih dari 700 anak Palestina tewas akibat serangan Israel
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Para pemimpin negara-negara Uni Afrika satu suara dengan Liga Arab mengecam keras genosida yang dilakukan Israel kepada warga Gaza dan Palestina. Sementara para pemimpin Uni Eropa mendukung Israel yang mengklaim sedang mempertahankan diri dari serangan Hamas.

Sebuah pernyataan bersama dibuat pemimpin Liga Arab dan Uni Afrika pada Ahad (15/10/2023), yang menegaskan serangan, blokade dan invasi darat Israel ke Gaza kali ini telah menyebabkan genosida, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Walaupun PBB tak bisa menekan Israel, kedua organisasi tersebut tetap menyerukan kepada PBB berani bertindak tegas. Dan kedua organisasi ini juga meminta masyarakat internasional untuk menghentikan bencana yang sedang terjadi di depan mata.

"Perlu dicegah sebelum semuanya terlambat", ungkap pernyataan itu.

Sementara AS yang sudah pasti mendukung Israel, pada Ahad (15/10/2023), para pemimpin negara Uni Eropa juga membuat pernyataan bersama mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri. Uni Eropa menilai apa yang dilakukan Israel, sesuai dengan hukum kemanusiaan dan internasional.

"Uni Eropa mengutuk dengan sekeras-kerasnya Hamas dan serangan terorisnya yang brutal dan membabi buta di seluruh Israel dan sangat menyesalkan jatuhnya korban jiwa," demikian pernyataan Dewan Eropa, yang menyatukan para pemimpin 27 negara anggota blok tersebut.

Meskipun banyak pemimpin Uni Eropa telah mengeluarkan pernyataan mengenai serangan Hamas, dan dukungan Palestina, sejak serangan itu terjadi lebih dari sepekan yang lalu, pernyataan hari Ahad ini jadi yang pertama dari Dewan Eropa secara keseluruhan.

"Tidak ada pembenaran untuk teror. Kami sangat menekankan hak Israel untuk membela diri sesuai dengan hukum kemanusiaan dan internasional dalam menghadapi serangan yang kejam dan tidak pandang bulu," tambah pernyataan tersebut.

"Kami menegaskan kembali pentingnya untuk memastikan perlindungan terhadap semua warga sipil setiap saat sejalan dengan Hukum Humaniter Internasional."

Sementara itu, fakta bahwa serangan Israel ini telah mengarah ke genosida adalah Keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina , bahwa setidaknya terdapat 50 keluarga di Gaza yang total anggota keluarganya gugur akibat serangan rudal Israel.

"Sedikitnya 50 keluarga di Jalur Gaza telah dihapus dari catatan sipil," kata kementerian kesehatan, Ahad (15/10/2023). Keluarga-keluarga tersebut tewas akibat penembakan Israel dan serangan udara, kata kementerian tersebut.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler