Pengusaha Malaysia Rilis Koleksi Hijab yang 100 Persen Keuntungannya untuk Palestina
Komunitas the duck dapat mengumpulkan Rp 7 miliar untuk Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Malaysia Vivy Yusof mengungkapkan dukungannya untuk Paestina di tengah konflik antara Hamas-Israel. Sebagai pengusaha jilbab dengan label The Duck, dia bahkan merilis scarf yang bercorak bendera Palestina.
Dalam akun Instagram-nya, Vivy menceritakan ada seorang perempuan China yang menghampirinya. Perempuan itu mengatakan "Saya sangat suka scarf Anda, di mana saya bisa membelinya?"
Vivy mengatakan semua orang menunjukkan dukungan mereka untuk Palestina dalam berbagai cara. Ada yang berdonasi untuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga menyebarkan pesan atau dukungan. Melakukan ini bisa menjadi cara untuk menginspirasi banyak orang agar terus mendukung Palestina.
"Duck tidak mengambil keuntungan sepersen pun dari penjualan koleksi scarf ini. Semua keuntungan akan diserahkan ke @vivapalestinamy (Viva Palestina Malaysia). Sangat bangga menjadi bagian dari tim ini," kata Vivy dalam unggahan postnya.
Vivy juga menyebut komunitas the dUCk sangat luar biasa. Berkat penjualannya dia bisa mengumpulkan 2,3 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 7 miliar untuk Palestina.
Untuk desainnya, Vivy menyebut itu bukan desain baru. Desain tersebut pernah dia keluarkan pada tahun 2021 lalu.
"Kami hanya ingin menggalang dana untuk Palestina dan membiarkan orang-orang menunjukkan dukungannya untuk Palestina. Ini bukan desain baru, kami membawanya kembali dari tahun 2021 setelah banyak permintaan yang muncul lagi," ucapnya.