BMKG: Gelombang Tinggi Masih Berpotensi Terjadi di Yogyakarta

BMKG sebut gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di Yogyakarta.

2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi. BMKG sebut gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di Yogyakarta.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berpotensi terjadi di DIY. Begitu pun dengan gelombang tinggi di perairan selatan DIY.

Baca Juga


Karhutla masih berpotensi terjadi mengingat kemarau panjang dan cuaca panas saat ini. Pada Senin (16/10/2023) ini, BMKG Stamet YIA memprediksi bahwa suhu udara di DIY mencapai 34 derajat celcius.

"Suhu udara 22-34 derajat celcius, dan kelembaban udara 60-96 persen," kata BMKG Stamet YIA, Senin (16/10/2023).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa hari ini di DIY berpotensi hujan ringan, meski suhu udara diprediksi masih cukup panas. Potensi hujan ringan ini diperkirakan terjadi di Kabupaten Sleman bagian utara, dan Kabupaten Kulon Progo bagian utara.

"Potensi hujan ringan terjadi siang hingga sore hari," ungkap BMKG Stamet YIA.

Terkait dengan gelombang laut di perairan selatan DIY, Senin (16/10/2023) ini diprediksi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter. Artinya, tinggi gelombang masuk dalam kategori tinggi.

Melihat kondisi cuaca dan tinggi gelombang laut di perairan selatan DIY, masyarakat pun diminta untuk mewaspadai karhutla dan gelombang tinggi.

"Waspada potensi gelombang tinggi di Perairan Yogyakarta, serta potensi kebakaran lahan dan hutan di wilayah Yogyakarta," jelas BMKG Stamet YIA.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler