Ada Adegan Menyembah Patung, Bolehkah Muslim Memainkan Gim Genshin Impact?
Perilaku syirik atau menyekutukan Allah SWT termasuk dosa besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen senior dan ulama di Institut Islam Toronto, Kanada Sheikh Ahmad Kutty menjawab mengenai apakah haram bagi seorang Muslim memainkan gim daring Genshin Impac.
Gim Genshin Impact saat ini tengah digandrungi oleh pengguna ponsel di seluruh dunia. Permainan dengan genre dunia terbuka (open world) dan peran aksi tersebut kini bahkan disebut-sebut jumlah pemainnya lebih dari 60 juta.
Di tengah keramaian ini, muncul pertanyaan apakah permainan tersebut bisa dikategorikan haram? Di dalamnya terdapat sistem gacha, alkohol, bahkan ada sebuah adegan yang mana pemain harus menyembah dan menyentuh patung untuk mendapatkan kekuatan, serta menawarkan sesuatu kepada patung itu sebagai hadiah.
Dalam rubrik "Ask the Scholer" di laman About Islam, Sheikh Ahmad Kutty menyampaikan ada baiknya permainan seperti itu dijauhi. Tidak ada yang lebih buruk dalam Islam daripada kesyirikan atau menyekutukan Allah.
"Menyembah patung atau menyentuhnya dengan harapan mendapatkan manfaat atau mencegah bahaya atau nikmat lainnya, dan sebagainya, adalah murni kesyirikan," ujar dia dikutip di About Islam, Selasa (17/10/2023).
Seorang umat tidak bisa berpura-pura menjadi seorang Muslim, sambil melakukan bentuk-bentuk syirik yang terang-terangan seperti itu. Ia pun mengajak para pemain gim tersebut yang beragama Islam agar memperbaiki imannya dan mencari pertobatan, jika pernah terlibat dalam permainan semacam itu atau mempromosikannya.
Perilaku syirik atau menyekutukan Allah SWT tidak diragukan lagi merupakan dosa terbesar dalam Islam. Sheikh Ahmad Kutti lantas mengutip QS Luqman ayat 13 yang berbunyi, "Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."
Alasan perilaku syirik dosa besar...
Alasan mengapa perilaku syirik ini merupakan dosa yang sangat besar, adalah karena fakta sederhana bahwa Allah SWT adalah Pencipta, Pemelihara, Pemelihara, serta Pemberi Rezeki. "Dialah satu-satunya sumber kehidupan dan kematian dan segala sesuatu di alam semesta. Dengan mengharapkan kekuatan seperti itu kepada selain Dia sungguh suatu kejahatan," lanjut dia.
Oleh karena itu, orang yang melakukan kesyirikan berarti menghilangkan keselamatannya di akhirat. Allah berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 72, "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
Tidak berhenti di situ, dalam QS An-Nisa ayat 48 juga disampaikan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
Dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim disampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang syirik. Rasulullah lantas menjawab, “Itu adalah menyekutukan Allah padahal hanya Dia yang menciptakan kamu.”
Besarnya kesyirikan juga dapat dijelaskan dengan mengatakan bahwa Tauhid adalah tentang pembebasan dan kebebasan. Artinya, seorang Muslim tidak akan mau sujud dihadapan apapun atau siapapun, selain Pencipta dan Tuhan kita, termasuk berhala atau patung yang terbuat dari emas, batu atau kayu, serta berhala manusia yang berbentuk pemimpin, pendeta atau guru sebagai perantara atau sekutu. dalam keilahian. Dengan demikian, seorang mukmin sejati pada tauhid terbebas dari segala bentuk perbudakan dan tidak menjadi budak selain Allah.
"Oleh karena itu, saya mendorong untuk bertaubat dan menjauhi permainan semacam itu demi menyelamatkan iman. Jika tidak, Anda mempertaruhkan keselamatan Anda. Saya berdoa kepada Allah SWT untuk memberkati kita dengan ketabahan di jalan yang lurus, serta menyegel hidup kita dengan iman dan amal baik," ucap Sheikh Ahmad Kutty.