Kemeja Putih Mahfud, Ada Cerita Kegagalan di 2018, Dikenakan Saat Daftar Cawapres 2023

Megawati menugaskan Mahfud MD untuk mereformasi hukum agar adil untuk masyarakat.

Dok TPN GP
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menyapa ribuan pendukungnya yang berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal Agustus 2018, Mahfud MD telah diminta untuk mengukur dan menyiapkan kemeja putih. Dua hal tersebut dilakukan karena Mahfud akan diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Joko Widodo di Pilpres 2019.

Namun, pada 9 Agustus 2018, keputusan untuk menjadikannya pendamping dari Jokowi tiba-tiba berubah. Padahal, ia sudah diminta untuk bersiap menggunakan kemeja putih tersebut dan menunggu di Restoran Tesate, tepat di seberang Plataran Resto yang menjadi tempat Jokowi mengumumkan bakal cawapresnya.

Itulah sedikit cerita gagalnya kemeja putih tersebut dipakai Mahfud untuk menghadapi kontestasi nasional. Kendati demikian tepat pada hari ini, kemeja tersebut kembali dipakainya untuk mendaftar sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Mahfud menuturkan ada pesan Tuhan saat berpidato di depan pendukungnya bersama Ganjar, di Tugu Proklamasi, Jakarta. Kemeja putih tersebut kini menjadi saksi dirinya gagal dan kini berhasil maju dalam kontestasi nasional pada 2024.

"Ada pesan Tuhan di baju ini, ditunda dulu untuk dipakai ke KPU dan hari ini bisa dipakai untuk mendaftar," ujar Mahfud di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Patung Soekarno dan Mohammad Hatta di Tugu Proklamasi kini menjadi tempat bersejarah bagi rakyat Indonesia dan dirinya. Sebab tugu tersebut juga menjadi tempat kedua bapak bangsa itu menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Pesan merdeka menyatakan kemerdekaannya menyatakan kemerdekaan itu kita berharap kemerdekaan kita adalah merdeka yang bermartabat bukan merdeka yang tidak bermartabat. Dan dijadikan permainan oleh kekuatan-kekuatan lain," ujar Mahfud MD.

Kemeja dititipkan ke Ibunda di Madura...

Baca Juga


"Artinya kita akan terus berjuang berjuang dan berjuang untuk mencapai negara kesatuan republik Indonesia yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur," tutur Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu menambahkan.

Teriknya panas Jakarta juga tak menjadi penghalang Mahfud bersama Ganjar untuk mendaftarkan diri dari Tugu Proklamasi ke KPU. Diantar Megawati Soekarnoputri dan tiga ketua umum partai politik pengusungnya, kini nama Mahfud resmi terdaftar sebagai cawapres untuk Pilpres 2024.

Usai pendaftaran, ia pun menceritakan lebih detail terkait kemeja putih yang dulu gagal mengantarnya menjadi bakal cawapres dari Jokowi. Saat tahu dirinya gagal maju untuk Pilpres 2019, ia menitipkan kemeja putih tersebut kepada ibundanya di Madura.

"Ketika saya dapat pesan yang kemungkinan besar saya akan dibawa dalam pencapresan oleh koalisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo tanggal 16 kemarin, saya sowan ke Ibu untuk mengambil baju yang tidak jadi dipakai ke KPU lima tahun lalu," ujar Mahfud.

"Sekarang saya pakai ke KPU hari ini," sambungnya.

Ia juga mengungkapkan pesan ibunya yang sudah menjaga kemeja putih tersebut. Salah satu pesannya adalah agar Mahfud tetap menjadi sosok yang jujur ketika menerima amanah tersebut.

"Beliau mendoakan saya terus, mudah-mudahan berhasil, dan tetaplah menjadi yang selama ini menjadi anakku yang selalu lurus, jujur, dan berbakti pada orang tua," ujar Mahfud.

Reformasi sistem hukum nasional...

Pada hari pengumumannya sebagai bakal cawapres dari Ganjar, Megawati mengatakan, pemilihan Mahfud sudah melalui kontemplasi dan diskusi dengan berbagai pihak pengusung. Mahfud dipandangnya sebagai sosok yang memiliki pengalaman yang panjang dan luas terkait persoalan hukum.

"Beliau sosok yang kami tugaskan untuk melakukan reformasi sistem hukum nasional agar tampil wajah keadilan sejati. Sudah lama rakyat menunggu keadilan ini, karena itulah kepada seluruh rakyat Indonesia kami semua mohon doa restunya," ujar Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Ia juga meminta Mahfud untuk tampil apa adanya, jujur, dan bernyali ketika menjadi bakal cawapres dari Ganjar dalam menghadapi Pilpres 2024. Megawati sendiri tak lagi memertanyakan komitmen terhadap Indonesia dan Pancasila.

Di samping itu, ia menyinggung sosok pemimpin yang harus digerakkan oleh nilai moral, etika, dan selalu satu antara kata dan perbuatan. Pada saat bersamaan, ia mencermati seriusnya persoalan akibat liberalisasi politik dan perekonomian yang berdampak pada meningkatnya kasus korupsi.

"Hari ini, hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023, saya dengan mantap, kini saya telah mengambil keputusan, kesemuanya saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," ujar Megawati.

"Karena itulah dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD," tutur Presiden ke-5 Republik Indonesia itu menambahkan.

Peta koalisi usai Partai Demokrat menyatakan mendukung Prabowo Subianto. - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler