Sempat Terdampak Kebakaran TPA Rawakucing, Penerbangan Bandara Soekarno-Hatta Kini Normal
Kondisi ini bisa diselesaikan dan diatasi sejak Sabtu sore.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sempat tertunda menyusul kebakaran yang terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing yang lokasinya berdekatan dengan bandara. Namun, kondisi penerbangan Bandara Soekarno-Hatta sudah normal sejak Sabtu (21/10/2023) sore.
Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi memastikan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dipastikan aman. "Pada Sabtu sore dipastikan semua sudah kembali normal, ketiga runway di Bandara Soekarno-Hatta sudah digunakan untuk takeoff dan landing," ujar Holik kepada Republika, Ahad (22/10/2023).
Dia mengakui, sebelumnya penerbangan di bandara Soekarno-Hatta memang sempat terdampak pada Sabtu siang akibat kepulan asap yang memasuki sisi utara bandara (RWY 07L). Sempat terjadi delayed dan divert pada Sabtu siang akibat kepulan asap.
"Sehingga kami sempat melakukan operasional runway pada RWY 07L/25R hanya dipakai untuk landing dan RWY 07R/25L hanya dipakai take off," katanya.
Beruntung kondisi ini bisa diselesaikan dan diatasi sejak Sabtu sore. Pun halnya penerbangan pesawat hari ini juga tidak terkendala. Holik mengeklaim operasional pesawat hari ini (22/10/2023) juga berjalan normal.
Lebih lanjut Holik menjelaskan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mengirim personel dan bantuan logistik pada kebakaran yang terjadi di TPA Rawa Kucing, Tangerang.
"Sejak Jumat hingga Sabtu (21/10/2023), personel dan kendaraan fire pumper yang berasal dari Domestic Fire dikerahkan guna membantu memadamkan api agar kepulan asap tidak mengganggu lajunya penerbangan," katanya.
Dia menambahkan, pemadaman api yang dilakukan oleh Tim Domestic Fire Bandara Soekarno-Hatta masih dalam ruang lingkup bandara karena TPA Rawa Kucing ini masih dalam radius atau jangkauan Bandara Soekarno-Hatta.
"Tentunya kami membantu untuk melakukan proses pemadaman dengan menurunkan personel dan logistik," ujarnya.