OJK: Inklusi Keuangan Pilar Penting Pembangunan Ekonomi Nasional
Inklusi dibarengi literasi keuangan tingkatkan kesejahteraan masyarakat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, melalui perluasan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial masyarakat.
Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena mengatakan inklusi keuangan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. "Inklusi keuangan dibarengi dengan literasi keuangan yang tinggi akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Sophia saat menghadiri puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Gorontalo, Ahad (22/10/2023).
Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Sulawesi, Goronotalo dan Maluku Utara (Sulugomalut) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) mengadakan kegiatan Puncak BIK yang dilaksanakan secara serentak di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan Maluku Utara pada 21 Oktober 2023.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, Indeks Inklusi Keuangan nasional tercatat sebesar 85,10 persen. Sementara Indeks Literasi Keuangan Nasional tercatat sebesar 49,68 persen.
Sementara di di Provinsi Sulawesi Utara, Indeks Inklusi Keuangan tercatat sebesar 86,23 persen dan Indeks Literasi Keuangan tercatat sebesar 50,13 persen.
Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun mengatakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam memeriahkan BIK 2023 di Provinsi Sulawesi Utara yang terdiri dari memfasilitasi pemberian kredit atau pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku usaha kecil dan mikro melalui kegiatan business matching. Dilakukan juga pameran produk dan atau layanan jasa keuangan.
Selain itu juga dilakukan pembukaan rekening, polis dan produk keuangan lainnya. Literasi keuangan juga dilakukan serta kampanye dan publikasi program literasi, inklusi keuangan hingga perlindungan konsumen secara masif.
"Kegiatan rersebut juga dilakukan ddngan penjualan produk atau layanan jasa keuangan berinsentif secara masif oleh LJK pada bulan Oktober. Dilakukan juga sejumlah kegiatan edukasi keuangan yang mengarah kepada penyandang difabel,masyarakat daerah 3T dan mahasiswa," ungkap Winter.