Harga Bitcoin Melejit, Ini Analisis Indodax

Kenaikan harga Bitcoin dipicu optimisme persetujuan ETF Bitcoin dari SEC. 

https://m.facebook.com/indodax
Indodax
Rep: Novita Intan Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Harga Bitcoin kembali naik, menembus harga lebih dari Rp 548 juta. Hal ini menjadi pemberi sinyal bahwa harga Bitcoin akan semakin menguat.

Baca Juga


Harga Bitcoin tercatat naik sekitar 14 persen, setelah sehari sebelumnya harga Bitcoin tercatat sekitar Rp 476 juta.  CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga Bitcoin karena adanya optimisme atas persetujuan ETF Bitcoin dari SEC. 

"ETF Bitcoin juga dapat melahirkan arus modal baru ke pasar kripto yang dapat meningkatkan permintaan dari para investor ataupun trader. Hal inilah yang mendorong kenaikan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya," ujarnya dalam riset Indodax, Rabu (25/10/2023).

Selain dapat mendorong kenaikan harga, Oscar juga menyebut adanya ETF Bitcoin juga dapat mendorong reputasi aset kripto. "ETF Bitcoin juga sangat mempengaruhi reputasi aset kripto, karena dampak dari ETF Bitcoin dapat bertahan lama. Salah satunya yaitu volatilitas yang lebih stabil dan berkelanjutan," ucapnya.

 

 

Menurut dia penyebab lain harga Bitcoin naik karena adanya halving day Bitcoin yang diprediksi akan terjadi di tahun depan. "Jika mengurangi reward block, halving akan membatasi jumlah Bitcoin baru yang masuk ke pasar. Pada saat pasokan baru berkurang dan permintaan tetap tinggi bahkan meningkat, hal ini akan mendorong kenaikan harga Bitcoin," ucapnya.

Terlebih, Bitcoin hanya diciptakan sebanyak 21 juta keping di dunia yang membuat Bitcoin ini langka dan diminati banyak orang. Jika satu BTC setara kurang lebih Rp 500 juta, artinya dengan memiliki dua BTC, orang tersebut sudah memiliki Rp 1 miliar. 

"Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi para member kami yang menyimpan Bitcoin. Terlebih tahun depan akan terjadi halving day, dimana harganya menurut para praktisi kripto diperkirakan akan melebihi harga saat ini," ucapnya.

Maka itu, Oscar menyarankan, para investor atau trader untuk melakukan investasi secara disiplin dan rutin dengan teknik cicil dollar cost averaging. Oscar juga menjelaskan teknik dollar cost averaging akan membantu investor untuk membeli aset kripto potensial secara berkala, sehingga menciptakan konsep investasi yang konsisten dan sehat setiap bulannya. Terlebih saat ini menurut data dari Bappebti, jumlah total investor kripto di Indonesia sebanyak 17,91 juta orang. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler