Khutbah Jumat: Luka Al-Aqsa Luka Kita
Al-Aqsa adalah persoalan seluruh umat Islam
REPUBLIKA.CO.ID,
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقٌوْنَ، فَقَالَ الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Jamaah sholat Jumat yang berbahagia...
Marilah senantiasa kita bersyukur kepada Allah Rabb semesta alam. Atas segala limpahan rahmat dan karunia yang dengannya kita bisa berkumpul di hari yang penuh berkah ini, dalam majelis khutbah Jumat yang penuh hikmah.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa rahmat bagi seluruh alam.
Tak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi, dan kepada jamaah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan takwa dan iman kepada Allah. Sebab iman dan takwa adalah sebaik-baik bekal manusia untuk menghadap Rabb Yang Mahakuasa.
Jamaah sholat Jumat yang berbahagia..
Problematika Al-Aqsa, persoalan Al-Quds, dan masalah Palestina merupakan bagian dari akidah dan keyakinan penting dalam Islam.
Al-Aqsa bukan hanya problematika rakyat Palestina dan penduduk Gaza, melainkan merupakan problematika umat Islam seluruhnya.
Sebab Masjid Al-Aqsa secara historis merupakan tanah yang dipenuhi dengan jejak sejarah para nabi, dari Nabi Adam ‘alaihissalam hingga Nabi Muhammad SAW. Sebab Masjid Al-Aqsa adalah masjid kedua setelah Masjidil Haram yang dibangun untuk mentauhidkan dan mengesakan Allah SWT.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan:
عَنْ أبي ذر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ؟ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَاالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah. Masjid apa yang pertama kali dibangun di atas muka bumi ini?” Rasulullah SAW menjawab, “Masjidil Haram.” Kemudian Abu Dzar kembali bertanya, “Berapa lama jarak antara pembangunan kedua?” Beliau menjawab, “40 tahun.”
Di sanalah, di tanah Palestina, para nabi berdiri kokoh di atas mimbar-mimbar mereka untuk menyampaikan tauhid. Di sana pula raga mereka terkubur berkalang tanah.
Tatkala Islam hadir untuk menerangi dunia, Al-Aqsa menjadi kiblat pertama sebelum akhirnya dipindahkan ke Masjidil Haram.
Al-Aqsa juga merupakan tempat Isra dan Miraj Rasulullah SAW. Di sana pula Nabi menjadi imam sholat bermakmumkan ruh para nabi.
Syam, yang mencakup wilayah Al-Aqsa dan sekitarnya merupakan tempat umat manusia dikumpulkan sebelum terjadi kiamat kelak.
Tempat itu dan para penduduk yang tinggal di dalamnya merupakan bumi dan manusia yang diberkati Allah SWT.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا
“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari; dari Masjidil Haram (di Mekah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestina) yang kami berkahi sekelilingnya; agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami.” (QS Al-Isra ayat 1)
Ma’asyiral muslimin sidang sholat Jumat rahimakumullah..
Akhir-akhir ini, tanah yang diberkati itu sedang berduka. Bumi peninggalan para nabi itu terus terluka. Luka yang dari hari ke hari semakin menganga. Dari luka itu meneteslah–bahkan mengalir dengan deras–darah generasi terbaiknya.
Generasi sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah dan generasi Shalahuddin. Bangunan-bangunannya roboh luluh lantak hujan ratusan bahkan ribuan roket Yahudi Zionis la’natullah. Dari puing-puing itu, tertimpa dan terkuburlah jasad-jasad manusia tak berdosa.
Jika ada tubuh yang berhasil selamat dari reruntuhan gedung-gedung itu, apabila ia seorang suami maka ia adalah seorang duda yang sudah kehilangan istri tercinta dan anak-anak penyejuk hatinya. Manakala ia seorang istri maka ia adalah janda yang kehilangan suami belahan jiwanya dan anak-anak yang pernah lahir dari rahimnya.
Baca juga: Secarik Alquran Bertuliskan Ayat As-Saffat Ditemukan di Puing Masjid Gaza, Ini Tafsirnya
Bahkan manakala yang berhasil keluar dengan hidup itu adalah seorang anak, maka ia menjadi anak yatim piatu yang kehilangan kedua orang tua tersayang dalam sekedip mata. Anak malang itu bisa jadi berumur 20 tahun, belasan tahun, bahkan banyak balita yang histeris di depan jasad kaku kedua orang tuanya seraya memanggil keduanya. “Umi, Abi. Ayah, Ibu.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah...
Luka menganga Al-Aqsa kian parah dengan sikap saudara-saudaranya sesama bangsa Arab yang tak acuh kepada mereka, terkhusus para penguasa. Tidak ada di antara yang membuka perbatasan mereka agar para wanita, anak anak, dan manula bisa mengungsi.
Bahkan bantuan kemanusiaan yang mengalir untuk Palestina pun terhenti di depan pintu masuk perbatasan. Rakyat Palestina telah terembargo dan terblokade sejak beberapa tahun yang lalu. Palestina berubah laksana penjara besar di atas muka bumi ini
Peristiwa terakhir, rombongan bus yang di dalamnya mayoritas terdiri dari para wanita, anak-anak, dan manula juga tidak luput dari serangan rudal zionis Israel. Tidak hanya itu, penyerangan juga dilakukan pada rumah sakit yang sedang menangani para korban sekarat dan terluka akibat kezaliman Zionis Israel.
Bangunan fisiknya porak poranda, jasad-jasad tak berdosa bergelimpangan, serta bercak merah darah berceceran di mana-mana. Paling tidak 500 korban terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah..
Jika kita masih menganggap persoalan Al-Aqsa dan Al-Quds hanyalah permasalahan rakyat Palestina, berarti kita tidak lebih mengerti dari Yahudi sendiri. Karena bagi mereka Al-Aqsa dan Al-Quds bukanlah sekadar persoalan politik dan persoalan geografi, namun yang utama adalah persoalan agama keyakinan bangsa Yahudi.
David Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, pernah berpidato di hadapan PBB setelah diakui sebagai anggota pada tahun 1949. Tanpa sedikitpun keraguan, Ben-Gurion dengan tegas berkata, “Bisa jadi, kami (Yahudi) memang tidak memiliki hak atas Palestina dari kacamata politik dan hukum.
Akan tetapi kami memiliki hak atas Palestina dari sudut pandang agama. Sebab Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk kami. Tuhan memberikannya kepada kami dari sungai Nil hingga Eufrat.”
Ya. Al-Aqsa bukan sekadar problematika politik. Al-Quds tidak hanya persoalan hukum internasional, melainkan Al-Aqsa dan Al-Quds adalah persoalan agama yang kita peluk dengan sepenuh hati, yaitu Islam.
Oleh sebab itu, untuk mengobati luka Al-Aqsa dan Al-Quds, kita memerlukan “dokter” dan “perawat” dengan keimanan yang teguh. Umat Islam membutuhkan seorang pemimpin negara sekaliber Umar bin Khattab dan Mu’tashim billah.
Kita merindukan pemimpin negara yang teguh iman dan penuh keberanian, seperti Mu’tashim billah, yang memobilisasi puluhan ribu tentara dari Baghdad untuk menempuh perjalanan jauh ke Amuriyah demi menyelamatkan seorang wanita yang berteriak memohon pertolongan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah...
Umat Islam menghajatkan para panglima perang sekelas Abu Ubaidah bin Jarrah, Khalid bin Walid dan Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi, yang berhasil membebaskan berbagai negeri dengan tidak menjatuhkan banyak nyawa.
Umat Islam membutuhkan para pejuang tulus yang berjuang demi kemuliaan Islam dan tegaknya kalimatullah di atas muka bumi ini. Yaitu para pejuang yang memiliki prinsip, “Kemenangan yang membahagiakan teman, dan kematian yang menggetarkan lawan,” yaitu “Hidup mulia atau mati syahid.”
Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini
Tidak kalah penting, umat Islam juga memerlukan para dermawan yang berbaik hati dengan hartanya untuk membantu saudara kita di Gaza, Palestina. Bantuan harta kita tidak harus jutaan, ratusan juta, bahkan milyaran rupiah, namun bisa ratusan ribu, puluhan ribu, bahkan ribuan rupiah.
Sebab yang dinilai oleh Allah bukan banyak sedikitnya, melainkan keikhlasan dan hajat kita terhadap harta yang kita infakkan. Dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Ahmad dan An-Nasai, Rasulullah ﷺ bersabda:
سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَددِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا
“Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham.” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?”
Beliau ﷺ menjelaskan, “Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.”
Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah...
Terakhir, namun tidak kalah penting, bahwa umat Islam, terkhusus penduduk Palestina. Membutuhkan doa yang tulus dari kita. Doa untuk mereka yang kita panjatkan pada waktu-waktu ijabah, seperti di sepertiga malam akhir, antara adzan dan iqamah, dan pada hari Jumat.
Doa adalah “senjata” orang beriman. Doa adalah “senjata” bagi mereka yang tidak memiliki senjata. Bukanlah Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
فَإِنَّمَا تُرْزُقونَ وَ تُنٍْصَرُونَ بِضُعَفَائِكُمْ
“Sungguh, rezeki dan kemenangan kalian tidak lain disebabkan (doa) dari orang-orang lemah di antara kalian.” (HR Abu Daud)
Cepat atau lambat, insya Allah Al-Aqsa dan Al-Quds akan kembali ke pangkuan umat Islam. Filishtin sataharrar.
Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah...
Demikian khutbah Jumat pada siang hari ini, semoga suara kebenaran akan terus meninggi mengalahkan kedustaan dan kebatilan yang senantiasa dikobarkan. Semoga Allah SWT menolong kaum muslimin yang terzalimi dan memasukkan kita semua ke dalam golongan yang mendapat ampunan serta ridha dari-Nya.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Baca juga: Gaza Masih Memanas, Baca Doa Qunut Nazilah ini Agar Allah SWT Lindungi Palestina
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَاأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقٌوْنَ أَمَّا بَعْدُ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعاً مَرْحُوْماً، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقاً مَعْصُوْماً، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْماً
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَاناً صَادِقاً ذَاكِراً، وَقَلْباً خَاشِعاً مُنِيْباً، وَعَمَلاً صَالِحاً زَاكِياً، وَعِلْماً نَافِعاً رَافِعاً، وَإِيْمَاناً رَاسِخاً ثَابِتاً، وَيَقِيْناً صَادِقاً خَالِصاً، وَرِزْقاً حَلاَلاً طَيِّباً وَاسِعاً، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلَ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَائَكَ
اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى أَعْدَاءِهِمْ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ، اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمْيَهُمْ وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُرَبَّنَا أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمِّدِِ وَّعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِينَ
Sumber: Khutbah ini ditulis oleh Staf Pengajar Ma’had Aly An-Nuur, Ali Shodiqin di laman lama resmi Ma’had Aly An-Nuur Sukoharjo pada 26 Oktober 2023).