Disertasi Mahasiswa UMJ Angkat Tema Manajemen Kurikulum Pendidikan Diniyah Takmiliyah
Saat ini pendidikan diniyah takmiliyah dinilai sangat dibutuhkan masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) baru saja menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor ke-48 dan 49 dan menyatakan keduanya lulus. Salah satu mahasiswa, Taufik Maulana, membuat disertasi yang mengangkat soal implementasi sistem manajemen kurikukum pendidikan diniyah takmiliyah atau pendidikan agama islam non formal di Kota Bandung.
“Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini, pertama pendidikan diniyah takmiliyah dirasa sangat dibutuhkan dan sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama sebagai suplemen tambahan bagi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah formal jenjang SD, yang dirasa masih sangat kurang jumlah jam pelajaran perminggunya,” ujar Taufik kepada Republika, Jumat (27/10/2023).
Menurut dia, agar ketercapaian dari tujuan diniyah tersebut tercapai, maka sangat diperlukan sistem manajemen kurikulum pendidikan diniyyah takmiliyah. Dari penelitiannya tersebut didapatkan, Madrasah Diniyyah Takmiliyah merupakan lembaga pendidikan non formal, akan tetapi dalam proses pelaksanaan pembelajaran, pengembangan kurikulum serta administrasi pendidikannya sudah sama dan mengikuti seperti pendidikan formal pada umumnya.
“Lalu, dalam pengembangan serta pelaksaan kurikulum yang ada di Diniyah, Diniyah Takmiliyah tersebut sudah melakukan integrasi dan penggabungan kurikulum. Terutama pada mata pelajaran PAI SD dengan mata pelajaran yang ada pada kurikulum Diniyah Takmiliyah,” jelas dia.
Dari penelitian itu kemudian disimpulkan, Diniyah Takmiliyah di Kota Bandung, yakni di Diniyah Takmiliyah Al Wahdah dan Diniyah TAkmiliyah Al Hikmah, dalam aspek perencanaan pengorganisasian, perencaan serta evaluasi sudah berjalan dengan baik. Keduanya juga sudah mengembangkan kurikulum terintegrasi, terutama pada mata pelajaran PAI jenjang pendidikan formal dengan kurikulum pada diniyah takmiliyah yang secara jenis merupakan pendidikan formal.
“Secara administrasi kelembagaan juga sudah lengkap bisa dikatakan memiliki administrasi yang sama dengan sekolah formal pada umumnya,” jelas dia.
Direktur SPs UMJ, Masyitoh Chusnan, menilai, kedua lulusan memiliki kualitas masing-masing dengan perbedaan topik bahasan.
“Oleh karenanya kami menghadirkan penguji tamu yang sesuai dengan topik bahasan disertasi mahasiswa tersebut,” ungkap dia.