Gaza Shutdown, Baca Doa Qunut Nazilah Ini Agar Allah SWT Berikan Bantuan Segera
Qunut Nazilah dianjurkan dibaca selama agresi zionis Israel di Jalur Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari ini, Palestina dalam pengepungan total oleh zionis Israel. Bahkan pemerintah Israel telah mematikan saluran listrik, solar, internet, hingga air bersih.
Karenanya, umat Islam di seluruh dunia diimbau untuk melakukan qunut Nazilah dan memohon pertolongan kepada Allah SWT atas bencana peperangan yang tengah dialami umat Muslim Palestina.
Abudin Nata dalam bukunya "Bimbingan Praktikum Ibadah" mengatakan, secara harfiyah qunut artinya "sedang" nazilah artinya "yang turun". Dalam arti umum qunut nazilah adalah qunut yang dibaca guna memperoleh perlindungan dari bencana, misalnya ketika terjadi peperangan atau pembantaian oleh suatu bangsa atas bangsa lain.
Qunut nazilah dapat dibaca pada setiap sholat fardhu dan bacaannya dinyaringkan. Bacaan qunut nazilah dilakukan setelah bangun dari rukuk pada rakaat terakhir, misalnya pada rakaat terakhir sholat isya, sholat maghrib, dan sholat Jumat.
Berikut ini lafaz qunut Nazilah yang dikhususkan untuk saudara kita di Palestina, menurut pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc Ma:
اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ اللّهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ عَلَى أَعْدَائِهِمْ اللّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ الظَّالِمِيْنَ وَمَنْ شَايَعَهُمْ وَأَعَانَهُمْ، يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ اللّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِيِّ يُوْسُفَ
Allahumma najji ikhwananal mu’mininal mustadhafina fi Falisthin wa fi kulli makan. Allahummanshur ikhwananal mujahidina fi sabilika ala a’daihim Allahummasydhud wathataka alal yahudil ghashibinadzhalimina wa man syaya’ahum wa a’anahum ya aziz ya jabbar. Allahummaj’al alaihim sinina kasiniyyi Yusufa
“Ya Allah, selamatkanlah saudara-saudara kami kaum mukminin yang tertindas di Palestina dan di setiap tempat. Ya Allah, menangkanlah saudara-saudara kami para mujahidin fi sabilillah atas para musuh mereka. Ya Allah, timpakanlah azab keras-Mu terhadap kaum Yahudi penjajah yang zalim, serta siapapun yang mendukung dan membantu mereka, wahai Yang Mahaperkasa dan Mahamengalahkan. Ya Allah, jadikanlah azab-Mu atas mereka berupa paceklik berkepanjangan sebagaimana yang terjadi di masa Nabi Yusuf.”
Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar
Sementara itu, Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah mengimbau, umat Islam untuk melaksanakan qunut nazilah di seluruh masjid-masjid di Indonesia. Doa qunut ini dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat Palestina.
Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Jawa Barat mengimbau seluruh masjid di Jawa Barat melakukan doa qunut nazilah untuk Palestina. Doa qunut nazilah dipanjatkan dengan harapan, negara Palestina terbebas dari penjajahan oleh Israel.
Aksi bombardir Israel ke Jalur Gaza terus berlangsung. Israel melancarkan serangan membabi buta tanpa kenal apakah sipil atau para pejuang hamas.
Laporan Aljazirah dari jalur Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam, menggambarkan kepanikan warga di utara Jalur Gaza. Mereka panik karena semua komunikasi terputus. Israel mengintensifkan serangannya.
"Orang-orang sangat takut, dan mereka sangat panik, tidak bisa berkomunikasi dengan mereka yang kini berada di pengungsian," ujar wartawan Aljazirah, Safwat Kahlout.
"Mereka biasanya saling mengabarkan kondisi satu sama lain saat serangan udara Israel. Mereka sangat khawatir dengan kerabt yang mereka cintai."
Aljazirah menggambarkan bagaimana orang yang saling bantu satu sama lain, dengan bahu mereka membawa korban ledakan ke rumah sakit. Hal itu dilakukan karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan rumah sakit.
Lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan meninggal sejak serangan Israel pada 7 Oktober. Korban yang wafat termasuk 2.913 anak kecil.
Tindakan brutal Israel memadamkan jaringan internet dan telekomunikasi di Gaza memaksa warga menggunakan pelantang suara atau toa di masjid-masjid untuk berkomunikasi. Mereka memohon doa dari seluruh umat Islam agar bisa bertahan menghadapi genosida Israel yang meningkat sejak Jumat (27/10/2023) malam. Sepenggal doa yang dipanjatkan warga Gaza lewat jalur komunikasi yang tersisa sebagai berikut:
Baca juga: Perbedaan Mencolok Antara Miskin dan Kaya dalam Jalani Hisab Amal Kelak di Akhirat
"Kami diputus. Mereka putus jalur komunikasi kami. Mereka putus bantuan dari dunia luar. Tak ada lagi yang tersisa selain Engkau, Ya Allah. Ya Allah, mereka mengandalkan kekuatan mereka. Tapi kami percaya pada kekuatan-Mu."
Sebelumnya, Israel membangkang dengan mengabaikan resolusi DK PBB yang meminta gencatan senjata untuk bantuan kemanusiaan. Israel justru mengintensifkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza.
Bahkan Israel memutus jaringan internet dan komunikasi di daerah tersebut. Ini menambah penderitaan warga Gaza yang sebelumnya sudah terputus dari pasokan kebutuhan dasar seperti air, makanan, dan bahan bakar.