100-an Public Figure yang Menolak Diam atas Serangan Israel ke Palestina, Siapa Saja?

Para artis mengajukan tuntutan mereka lewat gerakan Artist 4 Cease Fire.

Dok. Sony/Marvel/Netflix/Warner Bros/EPA-EFE/
Lebih dari 100 public figure menyerukan gencatan senjata konflik Israel-Palestina. Mereka di antaranya Andrew Garfield, mark ruffalo, Bradley Cooper, Bella Hadid, Jenna Ortega, dan Kirsten Dunst. Aksi ini disampaikan lewat gerakan Artist 4 Cease Fire.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 100 public figure Hollywood bergabung menyerukan gencatan senjata konflik Israel-Palestina. Seruan ini didukung oleh Oxfam America dan ActionAid USA. 

Baca Juga


Para seniman itu di antaranya adalah Andrew Garfield, Atsuko Okatsuka, Bella dan Gigi Hadid, Bradley Cooper, Bonnie Wright, Channing Tatum, Diplo, Florence Pugh, Dua Lipa, Drake, Joe Alwyn, Jenna Ortega, Kirsten Dunst, Hasan Minhaj, Mark Ruffalo, Milla Jovovich, dan Rupi Kaur. Ada juga Ben Affelck, Brian Cox, Cate Blanchett, Jennifer Lopez, Joaquin Phoenix, John Cusack, Kristen Stewart, rachel McAdams, dan masih banyak lagi.

Bella Hadid dan kawan-kawan membuat seruan tertulis yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Di paragraf pertama, mereka menuliskan “Presiden Biden yang terhormat, kami berkumpul sebagai seniman dan advokat, namun yang paling penting adalah sebagai manusia yang menyaksikan hilangnya banyak nyawa dan kengerian yang terjadi di Israel dan Palestina”. 

Mereka kemudian meminta Biden dan Kongres AS menyerukan segera deeskalasi dan gencatan senjata di Gaza dan Israel sebelum ada korban jiwa lagi. Menurut seruan tertulis tersebut yang ada di laman artists4ceasefire.org, lebih dari 5.000 orang telah terbunuh dalam satu setengah pekan terakhir-jumlah yang diketahui oleh siapa pun yang mempunyai hati nurani adalah sebuah bencana besar. 

Dilansir artist4ceasefire, Senin (30/10/2023), para seniman ini percaya semua kehidupan adalah suci, tidak peduli agama atau etnis. Mereka juga mengutuk pembunuhan warga sipil Palestina dan Israel. 

“Kami mendesak pemerintahan Anda, Kongres, dan semua pemimpin dunia, untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan—diakhirinya pemboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman. Setengah dari dua juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan lebih dari dua pertiganya adalah pengungsi dan keturunan mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka. Bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada mereka,” tulis mereka. 

 

Menyelamatkan nyawa adalah keharusan moral...lanjutkan membaca>> 

Public figure tersebut percaya bahwa AS dapat memainkan peran diplomatik yang penting dalam mengakhiri penderitaan ini. Mereka juga menyuarakan pendapat kepada Kongres AS, UNICEF, Doctors Without Borders, Komite Internasional Palang Merah dan banyak pihak lainnya. 

"Menyelamatkan nyawa adalah keharusan moral. Hal ini sejalan dengan pernyataan UNICEF, 'Kasih sayang—dan hukum internasional—harus berlaku',".

Selain itu, di dalam seruan tertulis tersebut juga diberitahukan bahwa saat tulisan dibuat, lebih dari 6.000 bom telah dijatuhkan di Gaza dalam 12 hari terakhir-mengakibatkan satu anak terbunuh setiap 15 menit. Para public figure ini juga menyertakan kutipan pernyataan juru bicara UNICEF James Elder di dalam seruan itu. 

“Anak-anak dan keluarga di Gaza praktis kehabisan makanan, air, listrik, obat-obatan dan akses aman ke rumah sakit, setelah berhari-hari terjadi serangan udara dan terputusnya semua jalur pasokan. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar pada Rabu sore, sehingga listrik padam, pengolahan air dan air limbah. Kebanyakan warga tidak bisa mendapatkan air minum dari penyedia layanan atau air rumah tangga melalui saluran pipa…. Situasi kemanusiaan telah mencapai titik terendah yang mematikan, namun semua laporan menunjukkan adanya serangan lebih lanjut. Kasih sayang—dan hukum internasional—harus berlaku.” Kata juru bicara UNICEF, James Elder. 

Selanjutnya, para seniman menyampaikan bahwa di luar rasa sakit dan duka mereka terhadap semua orang di sana dan orang-orang yang mereka cintai di seluruh dunia, mereka termotivasi oleh kemauan yang teguh untuk membela kemanusiaan bersama. Bella Hadid dan kawan-kawan seniman lainnya menyatakan mereka memperjuangkan kebebasan, keadilan, martabat dan perdamaian bagi semua orang—dan keinginan mendalam untuk menghentikan lebih banyak pertumpahan darah. 

“Kami menolak untuk menceritakan kisah diam kami kepada generasi mendatang, bahwa kami hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa pun. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bantuan Darurat Martin Griffiths kepada UN News, 'Sejarah sedang menyaksikan',".

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler